Kediri - majalahbuser.com, Antisipasi dan pencegahan banjir dan longsor yang disebabkan hutan gundul, ratusan relawan peduli lingkungan, melakukan penanaman ribuan bibit pohon dan buah-buahan di areal Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/mdpl), di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Rabu (10/11/2021).
Kegiatan penanaman pohon ini sengaja dilakukan di areal Gunung Kelud, sebagai bentuk upaya penghijauan, agar alam agar tetap lestari. Dan jenis bibit pohon yang ditanam misalnya pule, pucung, hingga pohon aren.
Sedangkan untuk jenis buah yang ditanam di antaranya nangka dan sirsak.
Kegiatan penanaman terutama jenis kayu dan buah penting dilakukan, guna mencegah tanah longsor. Selain tanaman kayu, untuk mencegah tanah longsor dan juga antisipasi banjir, apalagi saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.
Ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Kediri M. Muhsin mengatakan dalam kegiatan penanaman pohon ini, melibatkan lintas komunitas peduli lingkungan juga organisasi Pemerintah Daerah yang turut mendonasikan ratusan bibit pohon dan buah-buahan.
"Karena hari ini bertepatan dengan Hari Pahlawan, kami berharap para peserta penanaman pohon ini menjadi Pahlawan bagi lingkungan, dengan menanam pohon dia areal Gunung Kelud," kata M. Muhsin, Ketua FKS Kabupaten Kediri
"Total dalam kegiatan ini ada sekitar 1000 lebih bibit pohon dan buah-buahan yang ditanam pada kegiatan kali ini. Selain agar hutan sehat dan hijau, juga sebagai antisipasi banjir sangat longsor," lanjut Muhsin.
Salah-satu peserta penanaman pohon Amelia Putri Damayanti mengaku, ia dan teman-temannya sengaja ikut dalam kegiatan penanaman pohon, karena sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian hutan di areal Gunung Kelud.
"Kami berharap agar kawasan hutan di Gunung Kelud hijau, untuk mencegah banjir dan longsor. Karena kami melihat memang ada beberapa titik yang gundul dan perlu dilakukan penanaman pohon," ujar Amelia, pelajaran asal SMAN Kandat.
Tidak hanya penanaman pohon, para peserta juga melakukan petik sampah, dengan memunguti sampah yang areal Gunung Kelud, khususnya sampah plastik yang sulit terurai. (Kominfo/Adv).