majalahbuser.com, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi M Iqbal menegaskan, penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah dan ledakan yang terjadi di rumahnya, di Jalan Cendrawasih, Pancuranbambu, Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, tidak ada kaitannya dengan suasana menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Penangkapan kasus teror di Sibolga tidak ada kaitan dengan pemilu," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa, 12 Maret 2019.
Selain tak ada hubungannya dengan suasana pilpres, menurut Iqbal, penangkapan terduga teroris di Sibolga ini merupakan kelanjutan dari sejumlah upaya yang telah dilakukan polisi dalam mengejar para terduga teroris tersebut.
Dia menjelaskan, penangkapan Abu Hamzah ini juga merupakan pengembangan dari tertangkapnya terduga teroris lain di wilayah Lampung beberapa waktu lalu.
"Densus sudah menjejaki kelompok ini beberapa waktu yang lalu. Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung. Jadi untuk penangkapan di Sibolga ini, murni pengembangan dari penangkapan di Lampung kemarin itu," kata Iqbal.
Mengenai pengamanan di Sibolga karena rencananya Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke Sumatera Utara pada 15-17 Maret 2019, Iqbal memastikan, hal itu juga telah diantisipasi. "Pengamanan terhadap presiden sudah ada SOP-nya, termasuk dari ancaman teroris," ujarnya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Selasa, 12 Maret 2019, sekira pukul 14.30 WIB. Ledakan terjadi setelah petugas menangkap terduga teroris Abu Hamzah dan hendak menggeledah kediamannya.
Sementara, saat berita ini ditullis, Densus 88 Anti Teror Polri masih melakukan negosiasi dengan terduga teroris berinsial HUS alias Abu Hamzah yang bersembunyi di rumahnya di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara. Imbauan untuk menyerahkan diri masih dilakukan hingga Selasa malam, 12 Maret 2019.
Abu Hamzah bertahan di rumah bersama istri dan anaknya. Polisi enggan mendekati rumahnya, karena diduga masih banyak bahan peledak sekaligus menghindari jatuhnya korban jiwa. Sikap persuasif dilakukan petugas kepolisian dengan membujuk pelaku dengan menggunakan pengeras suara di masjid.
"Kami mohon, segeralah menyerahkan diri. Dan kami pastikan tidak akan terjadi apa-apa," ucap petugas polisi bersama tokoh masyarakat sekitar.
Aparat kepolisian terus berulang kembali meminta Hamzah untuk keluar dari rumahnya. Begitu juga ratusan personel kepolisian bersenjata lengkap, sudah melakukan pengamanan dan pensterilan lokasi kejadian dari kerumanan masyarakat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, lokasi rumah Abu Hamzah berlantai dua. Ia terus bertahan di dalam rumah bersama istri dan anaknya. Sedangkan aparat kepolisian juga melakukan penyelidikan dengan melakukan pengembangan untuk meringkus terduga teroris lainnya yang berada di Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, pihak kepolisian akan terus melakukan tindakan persuasif terhadap terduga teroris tersebut.
Ledakan bom sempat terjadi pada pukul 14.30 WIB. Saat tim Densus 88 Polri melakukan pengecekan rumahnya. Akibatnya, sejumlah orang luka-luka termasuk anggota polisi.
"Saat ini tim Densus 88 Anti Teror dan polres setempat dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat sedang melakukan upaya negosiasi agar diduga istri dan anak pelaku menyerahkan diri," kata Iqbal. (ase/viva)