Jakarta - Jumlah korban akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) terus bertambah. Data terbaru BNPB menyebutkan 1.234 orang meninggal dunia.
"Totalnya 1.234 orang meninggal dunia dari daerah yang terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan dan terjangan tsunami. Sebagian korban meninggal sudah dimakamkan setelah diidentifikasi.
Selain itu, 799 orang luka berat dan 99 orang hilang. Jumlah korban di Balaroa dan Petobo, Palu, belum bisa diperkirakan.
"Di Petobo dan Balaroa belum dapat diperkirakan karena tanahnya ambles," ucapnya.
Sementara itu, Sebanyak 17 penerbangan dari dan menuju Lanud Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan, mengevakuasi korban gempa dari Bandara SIS Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah. Total korban yang dievakuasi sejak Bandara Palu dibuka mencapai 4.600 orang.
Hingga Selasa 02 Oktober 2018 pukul 19.50 Wita, pesawat Hercules terakhir dari Palu mendarat di Lanud Hasanuddin mengangkut sedikitnya 150 orang korban. Warga luar Makassar dan sekitarnya dibawa menggunakan kendaraan milik TNI AU ke beberapa tempat penampungan, seperti asrama haji Sudiang.
"Yang mendarat malam ini ada tiga Hercules, rata-rata mengangkut 150 orang. Ini pesawat terakhir, karena penerbangan ke Palu memang tidak bisa sampai malam. Total hari ini sekitar 2.300-an korban yang dievakuasi," kata Kepala Penerangan Lanud Hasanuddin, Mayor Henny Purwani, Selasa (2/10/2018).
"Total korban yang dievakuasi sudah 4.600-an orang dari sana. Untuk pastinya, masih kami update terus datanya," tambahnya.
Berbeda dari hari-hari sebelumnya, para korban yang baru tiba itu disambut oleh puluhan relawan yang membagikan makanan, minuman, serta pakaian. Relawan ini bekerja dari pagi sampai malam, melayani korban yang baru tiba. Bagi yang sakit langsung dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
"Untuk hari ini memang banyak sekali relawan yang datang melayani korban yang baru tiba. Kami juga terbantukan, karena kemarin kami fokus mengevakuasi korban luka saja," kata Sekretaris PMI Maros Suryadi Ningrat.
Dari pantauan, proses evakuasi korban melalui jalur udara dihentikan tepat pukul 20.15 Wita. Rencananya, penerbangan akan kembali dilanjutkan pada pukul 05.00 Wita besok. (detik/bsr1)