Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright @ 2011 - 2018 majalahbuser.com
Jakarta - Sukmawati Soekarnoputri sudah meminta maaf mengenai puisi 'Ibu Pancasila' yang dianggap melukai perasaan umat Islam. Namun Sukmawati sudah terlanjur dilaporkan ke polisi, bahkan ada pula laporan baru yang masuk sampai sore ini. Akankah polemik ini berhenti?

Tuntutan agar Sukmawati mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka mengenai puisinya mengemuka sejak hari Senin kemarin. Permintaan itu muncul setelah video pembacaan puisi oleh Sukmawati viral di media sosial.

Pada hari Selasa (3/4), Sukmawati dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua DPP Hanura Amron Asyhari dan pengacara pengacara Denny AK. Mereka tak terima dengan bagian puisi yang menyinggung mengenai azan dan cadar, dengan dibandingkan hal lain. Setelah itu muncul beberapa pihak lain yang melaporkan Sukmawati.

Pada Rabu sore hari ini, Sukmawati muncul ke publik dan angkat bicara secara khusus mengenai polemik puisinya ini. Dia meminta maaf kepada umat Islam.

"Namun dengan karya sastra dari puisi 'Ibu Indonesia' ini telah memantik kontroversi di berbagai kalangan baik pro dan kontra khususnya di kalangan umat Islam, dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya (Sukmawati menangis-red) mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi 'Ibu Indonesia'," ujar Sukmawati.

Meski begitu, berkas pelaporan Sukmawati sudah terlanjur masuk ke polisi. Amron dan Denny menolak untuk mencabut laporan mereka ke polisi, sekalipun Sukmawati sudah minta maaf.

Sore ini bahkan muncul laporan baru ke polisi, tak lama setelah Sukmawati minta maaf. Pelaporan itu dilakukan oleh alumni 212, Dedi Suhardadi.

'Bola panas' kini berada di tangan kepolisian. Polisi sedang mendalami pelaporan ini. Meski begitu, ada kemungkinan kasus ini diselesaikan di luar persidangan.

"Tindak lanjut ada beberapa hal yaitu kami lihat perkembangan, apa ini bisa masuk dalam proses restorative justice istilah kita, dari beberapa pihak yang bisa diselesaikan perkaranya tanpa masuk pengadilan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.

Ajakan Buka Maaf untuk Sukmawati

Di sisi lain, muncul seruan agar Sukmawati dimaafkan. Menag Lukman Hakim sudah berdialog dengan Sukmawati dan meyakini tidak ada niatan untuk melukai perasaan umat Islam.

"Juga yang lain juga bisa memaafkan terhadap apa yang dibuat oleh Ibu Sukmawati dengan puisinya itu. Jadi kita saling memaafkanlah," ucap Lukman.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti juga menilai Sukmawati Soekarnoputri tidak berniat menghina Islam lewat puisi 'Ibu Indonesia'. Maka dia mengajak agar umat Islam bisa memaafkan Sukmawati.

"Saya kira Ibu Sukmawati tidak bermaksud menghina Islam. Sepertinya beliau bermaksud agar bangsa Indonesia tetap memelihara budaya Indonesia dengan senantiasa berbusana dan berbudaya nasional. Terkait dengan azan yang tidak merdu, mungkin yang biasa beliau dengar sedang pas tidak merdu," kata Mu'ti.

Ajakan untuk memaafkan Sukmawati juga disampaikan pengurus Persaudaraan Alumni 212 Kapitra Ampera. Menurut Kapitra seorang muslim harus memaafkan Sukmawati, yang sudah menyampaikan permohonan maaf.

"Karena alhamdulillah ada kesadaran dari Ibu Sukmawati yang menyampaikan mengenai kekeliruan dia dan minta maaf. Dia juga seorang muslimah. Saya mengajak agar kita memaafkan dia," kata Kapitra yang juga merupakan pengacara Habib Rizieq Syihab ini.

Lalu, bagaimana akhir polemik ini?

(fjp/jbr/detik)
Rabu 04 April 2018

Akankah Tangis dan Maaf Sukmawati Akhiri Kontroversi Puisi?
Sukmawati Soekarnoputri saat menyampaikan maaf mengenai puisi

      Berita Nasional :

       Berita Daerah