Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Nganjuk - majalahbuser.com, Tim SAR gabungan terus berupaya mencari lima korban yang diduga tertimbun tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (9/4/2017) menyebutkan satu orang dipastikan tertimbun longsor, yaitu Paidi (55), warga Dusun Njati, Desa Blongko.

Sedangkan empat orang diduga tertimbun longsor, yaitu Kodri (15), warga Dusun Sumber Bendo; Doni (23), warga Dusun Sumber Bendo; Dwi (17), warga Dusun Sumber Bendo, dan Bayu (14), warga Dusun Sumber Bendo.

Longsor yang terjadi pada pukul 14.00 WIB terjadi dalam kondisi cuaca mendung. Material longsor menuruni lereng dan menimbun warga yang sedang beraktivitas di ladang serta sawah di bagian bawah pinggir sungai.

Pihak keluarga yang melakukan pencarian sampai Ahad petang pukul 17.30 WIB tidak membuahkan hasil. Begitu juga pencarian yang dilakukan tim SAR dari BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI dan Polri yang masih berada di lokasi.

Material longsor ini sempat menutup aliran sungai dengan ketinggian 10 meter sehingga membentuk bendungan alami.

Pada pukul 17.00 WIB, bendungan itu sudah terbuka sehingga aliran sungai kembali mengalir. Sedangkan, luas longsoran mencapai tiga hektar dengan tanaman cengkeh dan mangga di sekitar perbukitan.

Pada awal 2015, telah terdeteksi adanya retakan selebar 5-10 sentimeter dengan panjang 50 meter di perbukitan Dusun Dlopo. Pada awal 2016, retakan tersebut meluas hingga mencapai lebar 20 sentimeter dan panjang 200 meter.

BPBD Kabupaten Nganjuk sudah memberitahukan informasi tersebut kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di lereng yang rawan longsor.

Pada Januari 2017, retakan bertambah lebar menjadi 30 sentimeter dan panjang 300 meter. Selanjutnya, pada Maret 2017 terjadi longsor kecil, yang kemudian dilaporkan masyarakat kepada aparat desa, dan disampaikan kepada BPBD Nganjuk.

Untuk mengantisipasi kemungkinan longsor, BPBD Nganjuk telah memasang rambu peringatan bahaya longsor. Namun, bencana tetap terjadi pada Minggu siang (9/4/2017).

Saat ini, pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban terus dilakukan oleh BPBD Nganjuk bersama TNI, Polri, relawan dan masyarakat.

Tim SAR gabungan mengalami kesulitan karena kondisi medan sulit diakses dan alat berat tidak memungkinkan untuk menjangkau lokasi. Komunikasi juga terkendala karena tidak ada sinyal selular.

Sementara itu, di Posko Bencana Kodim Nganjuk, Mbah Gareng yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai 'orang pintar' memperkirakan, jasad korban terdekat tertimbun longsor pada kedalaman 2 meter, sedangkan 4 korban lainnya di kedalaman 15-20 meter. (unt/bsr1)
Rabu, 12 April 2017

5 Korban Longsor Nganjuk Belum Ditemukan
       Berita Daerah

      Berita Nasional :