Kediri -- majalahbuser.com, Banjir bandang yang terjadi di Dusun Klepu Desa Parang Kecamatan Banyakan, Rabu (25/1) menelan korban. Dua orang terseret arus Sungai Bendo Mongal usai mandi di Air Terjun Klepu. Korban diketahui bernama Adi Busro (18) warga Lingkungan Pulosari Kelurahan Banjarmlati Kecamatan Mojoroto dan Sofa (17) warga Dusun Pojok Desa Tiron Kecamatan Banyakan.
Sementara itu, 5 orang temannya, yaitu Yusuf Kurniawan (12) warga Desa Bobang Kecamatan Semen, M. Khoirudin (18) warga Desa Gedangan Kecamatan Mojo, serta Siti Munawaroh (20), Ida Lestari (16), dan Ayu Puji (16) yang ketiganya adalah warga Desa Ngablak Kecamatan Banyakan selamat dari bencana itu, karena berhasil mencapi tepian sungai ketika air bah tiba-tiba datang.
Lima orang tersebut kemudian berusaha menolong namun tidak berani karena arus yang terlampau deras. Akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkan ke warga yang kemudian diteruskan ke perangkat desa dan Polsek Banyakan. Mendapatkan laporan ini, petugas berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kediri melakukan penyisiran dan melakukan pencarian dua orang yang terbawa arus sungai yang deras.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Hari Wahyu Jatmiko, Rabu malam mengemukakan saat itu cuaca sedang hujan dengan sangat deras. Dua korban itu sebelumnya bermain di air terjun dengan lima orang rekannya.
"Hujan turun sangat deras, sementara di Desa Parang itu ada hulu sungai. Akhirnya datang air besar dan dua remaja ini terbawa arus," katanya saat dikonfirmasi.
Dari laporan yang diterimanya, Usai mandi, sekitar pukul 14.30 WIB, mereka bertujuh berteduh di gazebo yang terletak di pinggir air terjun lantaran hujan yang semakin deras. Menyadari keadaan di sana semakin berbahaya, mereka memutuskan untuk segera keluar dari area tersebut. Namun nahas, air bah tiba-tiba datang.
Namun, lanjut dia, sebelum kejadian, warga sudah mengingatkan agar para remaja ini segera pulang, hingga terjadi musibah tersebut. Kedua remaja itu terseret air bah yang datang tiba-tiba. Tubuh keduanya tenggelam di air.
Terpisah, Kapolsek Banyakan, AKP Sudadi kepada wartawan menjelaskan, setelah menerima laporan petugas gabungan telah melakukan pencarian di sekitar TKP. Namun karena kondisi hujan deras serta gelap pencarian untuk sementara dihentikan. Namun tim SAR masih ada yang siaga melakukan pemantauan di sepanjang Sungai Klepu.
“Sampai sejauh ini kami bersama masyarakat, Muspika Banyakan, BPBD Kabupaten Kediri masih melakukan pendataan terkait terjadinya bencana banjir ini. Kedua orang ini masih dalam pencarian dan semoga selekasnya ditemukan,” imbuhnya.
Belum diketahui total kerugian dari bencana ini.
Sementara di wilayah Grogol, Kabupaten Kediri banjir juga menerjang Dusun Kalinanas Desa Kalipang. Hal ini karena tingginya curah hujan di puncak Gunung Wilis sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Akibatnya debit air tinggi hingga sungai di Desa Kalipang meluap dan menerjang perkampungan.
Banjir bandang ini mengakibatkan jalan yang menghubungkan Dusun Kalinanas dan dusun lainnya terputus. Plengsengan sepanjang 20 meter ambrol, pondasi jembatan dengan tinggi 6 meter dan penahan 21 bronjong rusak. Bangunan rusak lainnya adalah dua plengsengan sungai sepanjang 21 meter dan 25 meter amblas.
Akibat bencana ini rumah yang rusak di Dusun Kalinanas Desa Kalipang Grogol ini adalah rumah Imam Muahad (40) teras rumahnya ambrol,dapur rumah Sugeng (50) Garwati (40) ambrol, kandang sapi yang rusak milik Pak Kamis (40) Saminah (40) dan Lasiman (50). Satu lagi rumah rusak milik Badri (45). (berbagai sumber/bsr1)
.