copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Jakarta - Sejumlah tokoh berkunjung ke kediaman Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin di Koja, Jakarta Utara. Dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf mengajak seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
"Umat supaya tenang, dan supaya jangan terprovokasi dan menjaga keadaan bangsa dan negara supaya kondusif. Semuanya jangan membuat hal-hal yang bisa merusak suasana dan keadaan," pesan Ma'ruf di kediamannya, Rabu (1/2/2017).
Hal ini disampaikan Ma'ruf setelah dikunjungi Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana dan rombongannya. Ma'ruf menjelaskan kedatangan rombongan tersebut dalam rangka silaturahmi.
"Pak Luhut ya, juga silaturahim juga. Dan beliau tentu mengajak kita sama-sama menjaga situasi Ibu Kota khususnya dan nasional," kata dia.
Kunjungan sejumlah tokoh tersebut di kediaman Ma'ruf Amin menyusul munculnya kontroversi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sidang kasus penistaan agama Selasa (31/1).
Dalam sidang tersebut, Ahok dinilai melontarkan pernyataan yang keras dan tidak pantas kepada KH Ma'ruf Amin yang dihadirkan sebagai saksi. Pernyataan keras Ahok tersebut memicu kemarahan kader Nahdlatul Ulama (NU).
Namun Ma'ruf, yang juga Rois Aam NU, membantah kunjungan di rumahnya itu berkaitan dengan sidang Ahok. Sebagai orang tua, kata Ma'ruf, wajar jika dirinya dikunjungi oleh rombongan tersebut.
"Nggak ada, jangan dikait-kaitan (dengan sidang Ahok). Ini biasa saja, silaturahmi saja. Saya ditengok, saya kan orang tua. Jadi ditengokin oleh beliau-beliau ini," kata Ma'ruf. (ams/erd/detik)
Rabu, 01 Pebruari 2017
Ma'ruf Amin: Umat Supaya Tenang, Jangan Terprovokasi
Sejumlah tokoh mengunjungi Ma'ruf Amin di kediamannya di Koja, Jakarta Utara.
Berita Nasional :
- Bocah yang Kakinya Patah Kembali Ikut Aksi FPI di Sidang Ahok
- 2016, Aduan Pelanggaran HAM oleh Polisi Paling Banyak
- Megawati Berpidato Politik, Adiknya Menangis di DPR
- Jumlah Kios yang Terbakar di Pasar Senen Jadi 1.691
- Jaksa: 2 Saksi yang Ditolak Pengacara Ahok Warga Kepulauan Seribu
- Lebih dari 1 Juta Orang Telah Dihukum Atas Kasus Korupsi di China
- Penghentian Kerja Sama Dinilai sebagai Peringatan untuk Australia
- Latihan Militer Bersama TNI dan FPI, Kapendam III Siliwangi Akui Ada Kesalahan Prosedur
- Biaya Pengurusan Surat Kendaraan Naik Beberapa Kali Lipat
- Kapolri Ganti 10 Kapolda dan Kakorlantas
- KPK Diminta Ikut Tangani Masalah Kecurangan Ujian Nasional
- Pemerintah Disesak Batalkan Kenaikan Biaya Pengurusan Surat Kendaraan
- 2 Orang Batal Bersaksi di Sidang Ahok karena Meninggal dan Sakit
- Ditangkap di Medan, Perampok Pulomas Ius Pane Ngompol 2 Kali
- Kebakaran Kapal Wisata: 23 Penumpang Tewas, 17 Lainnya Masih Dicari
- Ini Peran 4 Terduga Teroris Yang Ditangkap Polisi
- 13 Korban Pesawat Polri yang Jatuh Hendak Rotasi Penugasan
- Buni Yani Segera Ajukan Praperadilan
- Kapolri: Pelaku Bom Depan Gereja Samarinda Terkait Bom Serpong dan Bom Buku
- 7 Pecahan Uang Rupiah Ini Tak Berlaku Lagi Mulai November 2016
- Sindikat Vaksin Palsu Harus Dihukum Berat
Berita Daerah :
- Reuni pejabat, Walikota Diingatkan Kediri Dalam Angka
- Mesum dengan Istri Sopir, Ketua DPRD Disidang Secara Adat
- Beruang Madu Kurus di Bonbin Bandung Itu Bernama Kardit, Umur 20 Tahun
- Korban Bonek Tewas Akibat Miras Oplosan Bertambah Jadi 5 orang
- Awas..! Permen Jari Marak Dijual Lingkungan SD di Kediri
- Perayaan HSN 2016 Ala Santri Selamat Yang Unik
- Operasi Gabungan Razia Warung Miras Oplosan
- Dandim Kediri: Perangi Miras dan Oknum Keliaran Hiburan Malam
- Polisi : Keluarga Korban Miras Oplosan Tidak Menuntut
- Sisihkan Uang, Nenek Pemulung Ini Berkurban Tiap Tahun
- Tax Amnesty, Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Sekolah di Pinggir Hutan Banyumas, Siswa Bayar Pakai Hasil Bumi
- Pengungsi akibat Banjir Bandang di Garut Mencapai 1.000 Orang
- Tekan Harga Sembako, Pemkot Kediri Gelar OPM
- Terduga Teroris Surabaya Dapat Doktrin Radikal di Lapas
- Wajan Raksasa Purbakala Pecah Saat Diangkat