Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Jakarta -- Patmi (48), salah satu peserta demontrasi penolakan rencana pendirian dan pengoperasian pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, meninggal dunia. Patmi merupakan salah satu peserta demonstrasi yang mengecor kakinya dengan semen di Istana Presiden, sejak Kamis (16/3).

Pada Senin (20/3) malam hari, Patmi dan beberapa warga Rembang lainnya memutuskan melepas cor semen di kakinya. Mereka berencana melanjutkan aksi penolakan, namun dengan cara yang berbeda. Senin sore, mereka telah bertemu dengan Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki,

Sebagian besar peserta demo kemudian memilih pulang ke kampung halaman, termasuk Patmi. Namun, pada pukul 02.30 WIB pada Selasa (21/3), setelah mandi, Patmi mengeluh badannya tidak nyaman, kemudian mengalami kejang-kejang dan muntah.

Dokter yang sedang bertugas mengantarkan Patmi ke RS St. Carolus Salemba. Namun, menjelang tiba di RS, Patmi meninggal dunia pada pukul 02.55 WIB dengan dugaan jantung.

Pagi ini jenasah almarhumah Patmi dipulangkan ke desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati untuk dimakamkan di desanya. Dulur-dulur kendeng juga langsung pulang menuju Kendeng.

“Kami segenap warga-negara yang ikut menolak pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng berduka atas kematian bu Patmi dalam aksi protes penolakan di seberang Istana Presiden ini,” kata Muhamad Isnur, dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dalam siaran pers, Selasa (21/3).

Aksi penolakan pabrik semen yang dinamakan #DipasungSemen2 merupakan aksi kedua kalinya. Aksi pengecoran kaki diikuti oleh 20 orang, di antaranya Patmi.

Wanita warga Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). Harno, Koordinator JMPPK Pati mengatakan almarhumah merupakan petani yang gigih memperjuangkan penolakan pabrik semen.

"Sejak terdengar ada rencana pendirian pabrik semen sekitar tahun 2006," kata Harno, Selasa (21/3/2017). Salah satu alasan Patmi bergabung dalam aksi JMPPK yaitu untuk mempertahankan sumber mata air pegunungan Kendeng.

"Bu Patmi aksi untuk mempertahankan air untuk petani. Ya dengan cara-cara melakukan aksi, jangan sampai ada pabrik semen," pungkasnya.

Berkali-kali Patmi dan petani yang tergabung dalam JMPPK beraksi di Kota Semarang. Bahkan tiga kali pula, ia melakukan longmarch dengan jarak lebih dari 100 kilometer.

"Aksi longmarch tiga kali. Pati-Semarang, Sukolilo-Semarang, yang terakhir tahun 2016 kemarin Rembang-Semarang," ujarnya.

Untuk aksi semen kaki, Patmi memang baru bergabung pada aksi gelombang kedua ini sedangkan aksi semen kaki pada April 2016 lalu, Patmi tidak ikut serta. Harno termasuk yang paling terkejut dengan kabar tersebut karena ia juga ada dalam aksi semen kaki di kawasan Monas itu.

"Kami sangat berduka. Bu Patmi tidak sakit saat di Jakarta. Ada dokter dari RSCM dan RSI. Sehat tidak ada sejarah penyakit, saya mendampingi saat cek kesehatan," pungkasnya.

Patmi hari Senin (20/3) kemarin memang bermaksud pulang bersama relawan lainnya sehingga cor di kakinya dilepas. Namun sekitar pukul 02.30 WIB dini hari tadi Patmi mengeluh tidak enak badan hingga muntah. Dokter yang mendampingi dan pihak LBH kemudian membawa Patmi ke RS St. Carolus Salemba, namun nyawanya tidak tertolong.

Jenazah Patmi kemudian dibawa lewat jalur darat dan rencananya akan dimakamkan di tempat asalnya di Desa Larangan. Patmi menjadi salah satu 'Kartini' Kendeng yang dianggap gugur dalam perjuangan. Berita kematiannya memberikan duka pada sesama pejuang Kendeng.

"Dia ikut aksi dengan saya, barengan, dia punya anak dua," ujar Sukinah, salah satu warga Rembang yang juga teman seperjuangan Patmi. (berbagai sumber/bsr1)
Selasa, 21/03/2017

Patmi, Petani Kendeng Peserta Aksi Pasung Semen Meninggal
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :

Aksi mengecor kaki dengan semen di Istana Presiden
Insert: Patmi