Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Bali - Angka pengungsi dari Gunung Agung yang berstatus awas telah mencapai hampir 35.000 orang. Mereka tersebar di 238 titik pengungsian di seluruh Pulau Bali.

"Data sementara jumlah pengungsi per hari ini pukul 12.00 Wita tercatat 34.931 jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (24/9/2017).

Sutopo menyatakan pengungsi tersebar di 238 titik pengungsian di 7 kabupaten di Bali. Diperkirakan jumlah pengungsi akan terus bertambah karena belum semua pengungsi terdaftar.

"Bahkan ada sebagian pengungsi yang mengungsi keluar Pulau Bali. Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi resmi," ujar Sutopo.

Rincian puluhan ribu pengungsi itu yakni di Badung 328 jiwa, Bangli 2.883 jiwa, Buleleng 4.649 jiwa, Denpasar 297 jiwa, Gianyar 161 jiwa, Karangasem 15.129 jiwa dan Klungkung 11.484 jiwa. Banyaknya titik lokasi pengungsian menjadi kendala dalam distribusi bantuan logistik.

"Banyak titik pengungsian hanya berisi kurang dari 10 jiwa pengungsi. Gubernur Bali memerintahkan agar pengungsi yang sedikit jumlahnya dijadikan satu dengan jumlah sekitar 200 jiwa per titik pengungsian," ucap Sutopo.

Sutopo menambahkan jumlah pengungsi sering berubah karena pengungsi kembali ke rumah pada siang hari dan istirahat di pengungsian pada malam hari. Ternak juga disebutkan masih banyak yang belum terevakuasi.

"Masih banyak ternak yang belum dievakuasi ke tempat pengungsian ternak atau dikumpulkan di satu tempat aman karena keterbatasan data, sarana dan prasarana untuk evakuasi ternak. Prioritas utama evakuasi adalah masyarakat. Penanganan ternak akan ditangani oleh Dinas Peternakan Kabupaten dan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Bali," ungkap Sutopo.

BNPB Sesalkan Banyaknya Hoax Soal Letusan Gunung Agung

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyesalkan berita palsu (hoax) seputar letusan Gunung Agung, di Bali. Disaat ribuan warga di sekitar Gunung Agung mengungsi, masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang menyebar hoax.

"Di saat ribuan warga sekitar Gunung Agung mengungsi, masih saja ada orang yang menyebarkan berita menyesatkan dan bohong. Ini Hoax," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam akun twitter miliknya @Sutopo_BNPB, Minggu (24/9/2017).

Pernyataan itu disampaikan Sutopo menanggapi salah satu berita hoax terkait erupsi Gunung Agung. Salah satu berita hoax yang beredar di media sosial Whatsapp menuliskan bahwa Gunung Agung akan meletus malam ini.

"Diperkirakan Gunung Agung akan meletus malam ini. Dan arah angin ke Barat. Ke arah Surabaya. Yg di Sby dan sekitarnya bisa siapkan masker. Krn debu vulkanik akan sampai Sby dan merujuk letusan th 63, debu sangat tebal bahkan saat siang matahari tidak tampak," tulis berita hoax tersebut.

Selain itu ada juga berita hoax yang menyebarkan video yang menggambarkan letusan sebuah gunung berapi. Sutopo mengatakan video tersebut merupakan letusan Gunung Sinabung di tahun 2015. Gunung Agung hingga saat ini belum meletus.

"Hoax (video Gunung Agung meletus). Ini letusan Gunung Sinabung tahun 2015 yang disebarkan oknum dan mengatakan letusan Gunung Agung. Sampai saat ini Gunung Agung belum meletus," ujar Sutopo.

Sutopo menegaskan, jika Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak dapat memastikan kebenaran kabar hoax tersebut. Seluruh ahli gunung api di dunia belum ada yang mampu memastikan kapan Gunung Agung meletus.

"PVMBG tidak dapat memastikan kebenaran info tersebut. PVMBG dan seluruh ahli gunung api di dunia, belum ada yang mampu memastikan kapan meletus," jelas Sutopo. (detik/bsr1)
Minggu 24 September 2017

Gunung Agung Berstatus Awas, Pengungsi Capai 35 Ribu Jiwa
      Berita Nasional :

       Berita Daerah