Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Jakarta – Aksi heroik dilakukan anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto pada Minggu (9/4/2017) malam. Dia berhasil menggagalkan aksi penodongan yang disertai penyanderaan yang terjadi di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung.

Di dalam angkot tersebut, Hermawan menodong Risma Oktaviani (25) yang tengah mengendong anaknya DI (1). Aksi penyanderaan itu berhasil diatasi setelah Aiptu Sunaryanto menembak pelaku.

Berdasarkan video yang diterima majalahbuser.com, Senin (10/4/2017), tampak Aiptu Sunaryanto mengenakan jaket hitam-kuning dan sendal. Dia duduk tepat di pintu masuk-keluar penumpang angkot. Kaki kirinya berpijak di tangga angkot, kaki kanannya masih berpijak di luar.

Sedangkan pelaku Hermawan sudah menodongkan pisau ke leher Risma Oktaviani (25) di bagian belakang angkot. Dafa (2) ada di gendongan Risma. Hermawan berteriak meminta sopir angkot didatangkan. Sunaryanto sempat menoleh ke belakang ke arah warga seraya berucap pelan.

"Nanti sampeyan langsung tarik perempuannya ya," kata Aiptu. Warga mengiyakan. Sedangkan pelaku kembali berteriak. "Cepat woy!" ujar Hermawan.

Pelaku masih berteriak-teriak dan mengancam akan membunuh sandera. Sunaryanto melambaikan tangan kiri menyuruh agar warga yang ada di belakang dan samping angkot mundur.

"Yok saya bantu, Mas, yok," kata Sunaryanto kepada pelaku. "Nggak mau! Saya maunya sopir!" kata pelaku dengan suara tinggi. "Cepat bubar woy! Saya nggak bakal apa-apain kalau kalian nurut," ujarnya lagi.

Sunaryanto kembali melambaikan tangan sebagai isyarat menyuruh warga mundur. "Dibantu yok, Mas, dibantu," kata Aiptu lagi.

"Kalau mau dibantu, tolong nyalain (mobilnya)" ucap pelaku. "Ini tinggal kek (menunjukkan gerakan menggorok leher, red) aja ini, ISIS biarin!" sambungnya. Tak jelas apa maksudnya menyebut ISIS.

"Jangan! Nggak boleh gitu," ucap Sunaryanto. Dia kembali melambaikan tangan kirinya seolah menyuruh warga mundur. Lalu, seorang warga yang ada di belakang Sunaryanto berujar pelan. "Bismillah, Pak, baca bismillah," warga membisiki Sunaryanto.

Proses selanjutnya berlangsung dengan gerakan cepat. "Mas yang baju itu," Kata Aiptu kepada kerumunan warga di belakang angkot.

Sunaryanto menyempatkan diri menengok ke arah kanan sekilas. Warga masih berujar pelan untuk membaca bismillah. Sejurus kemudian, Sunaryanto bergerak memajukan badannya ke dalam angkot. Tangan kanannya yang telah memegang pistol langsung dijulurkan ke arah pelaku.

"Dor!" Tembakan mengenai tangan kanan pelaku. Sandera berhasil diselamatkan.

Hermawan sempat diamankan di kantor polisi Subsektor Klender untuk menghindari amukan massa yang saat itu geram atas ulahnya. Sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku dibawa ke RS Polri untuk selanjutnya diperiksa di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur.

Polisi Ajak Warga Lebih Waspada

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Indra Jafar, mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat naik angkutan umum.

Hal itu dikemukakan Indra setelah ada aksi penyanderaan di angkot KWK T25, jurusan Rawamangun-Pulogebang, Minggu malam, 9 April 2017. Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto berhasil menyelamatkan seorang ibu bersama anaknya yang disandera itu.

"Masyarakat diimbau lebih hati-hati dalam membawa barang, jangan sampai terpancing. Di angkutan umum menjaga barangnya dengan baik, kalau bisa jangan sendirian," kata Indra, Senin, 10 April 2017.

"Jadi lihat situasi, kalau ada apa-apa langsung meminta tolong. Kalau ada polisi terdekat di situ sekali pun polisi lalu lintas jangan ragu," tuturnya. Indra mengemukakan, faktor utama terjadinya tindak kejahatan karena masalah ekonomi.

"Imbauan kami terkait ini berarti kan masih ada street crime ya, kejahatan yang ada di jalan karena memang ada beberapa faktor. Salah satu pastinya faktor ekonomi, karena dia biasanya butuh sesuatu sehingga potensi tindak kriminal khususnya seperti ini masih terjadi," ujarnya.


(berbagai sumber/bsr1)
Selasa, 11 April 2017

Cerita Heroik Aiptu Sunaryanto Gagalkan Aksi Penodongan di Dalam Angkot
Aksi penyanderaan di angkot KWK T25
Minggu malam, 9 April 2017
      Berita Nasional :

       Berita Daerah