Madiun - Enam siswa MTs Bani Ali Mursyad asal Dusun Banaran Desa Kerik Kec Takeran Kab Magetan, yang menggelar outbond di Wana Wisata Grape Kecamatan Wungu, tenggelam. Mereka tenggelam akibat curah hujan tinggi kemudian banjir dan menyeret 6 siswa.
Saat itu 128 siswa-siswi diajak makan siang sekitar pukul 14.00 WIB. Para guru sudah mengingatkan agar tidak turun ke sungai untuk mandi. Namun sebagian tetap nekat turun ke sungai dan mandi.
"Iya, enam anak hanyut tenggelam. Mereka hanyut akibat curah hujan tinggi kemudian banjir dan menyeret siswa," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya di lokasi sembari membantu evakuasi korban yang ditemukan, Senin (10/4/2017).
Sementara salah satu guru pendamping, Ayip Rosyidi (34) warga Madiun mengaku MTs Bani Ali Mursyad menggelar outbond di Taman Kresek, Madiun, yang diikuti 128 siswa-siswi. Terdiri laki-laki 43 siswa dan perempuan 85 siswa.
"Anak-anak sudah diingatkan agar tidak turun ke sungai. Tapi masih ada siswa tetap nekat," kata Ayip Rosyidi di lokasi.
Informasi yang dihimpun, 15 anak nekat turun dan mandi di sungai yang nota bene air sungainya sudah meluap. Tiba-tiba saat anak-anak mandi, air bah datang. 9 Siswa bisa menyelamatkan karena posisi di pinggir sungai. Sementara 6 siswa yang berada di tengah sungai tidak menyelamatkan dan akhirnya hanyut.
Insiden ini membuat para siswa melaporkan ke guru-gurunya. Guru dan warga berusaha melakukan pencarian. Sedangkan para siswa yang selamat dipulangkan.
Satu Jam Pencarian, Dua Siswa MTs Bani Ali Mursyad Ditemukan
Setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih satu jam, dua dari enam siswa MTs Bani Ali Mursyad asal Dusun Banaran Desa Kerik Kec Takeran Kab Magetan, berhasil ditemukan. Dua korban ditemukan 1 Km dari titik lokasi korban saat mandi.
"Iya benar, dua dari enam siswa yang hanyut tenggelam sudah ditemukan," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya di lokasi sembari membantu evakuasi korban yang ditemukan, Senin (10/4/2017).
Kapolres menyebutkan dua anak yang berhasil ditemukan bernama Hasmi (14) dan Ahsan Nurfuad (14) kelas VIII. Dua korban yang ditemukan mengalami luka parah di kepala dan punggung diduga karena benturan batu-batu di sungai.
"Keduanya dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soedono Madiun," tambahnya. Selanjutnya, pencarian korban hanyut dan tenggelam siswa MTs Bani Ali Mursyad Magetan ini dilanjutkan besok, Selasa (11/4/2017).
"Karena minimnya penerangan dan kondisi sudah malam, tidak mungkin dilanjutkan pencarian lagi, karena justru lebih mengkhawatirkan jika masih dilakukan pencarian," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya kepada wartawan di lokasi, Senin (10/4/2017).
Dia menambahkan, lokasi tenggelamnya para korban selain di lereng Gunung Wilis, juga rawan banjir. Sebab, kawasan tersebut curah hujan tinggi dan arus sungai sedang deras. "Pencarian dilanjutkan besok pagi karena lokasinya rawan dan tidak memungkinkan," tambahnya.
Sementara itu tim SAR, BPBD, polisi dan warga masih berada di lokasi dan mempersiapkan pencarian esok hari. (fat/fat/detik)