Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Batam -- majalahbuser.com, PT. Adhya Tirta Batam (ATB) adalah sebuah perusahaan swasta asing  sebagai Penyedia Air Bersih dikota Batam. Dan sudah puluhan tahun menjalin kerjasama konsensi dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam selaku pemerintah setempat. ATB telah dipercaya BP Batam untuk mengelola dan mensuplai air bersih kepada masyarakat kota Batam dan resmi beroperasi sejak 15 Nopember 1995.

Beberapa bulan Terakhir ini Pelayanan  ATB menjadi sorotan publik, Pasalnya masyarakat yang tinggal di kecamatan Batu Aji dan Sekupang banyak merasa dirugikan  karena Air yang disuplai dari ATB kerumah rumah warga terlihat keruh kecoklatan. HN salah satu warga yang tinggal di kecamatan Batu Aji ketika dimintai keterangan majalahbuser.com,  jumat (08/07/17) mengatakan, sudah 6 bulan Air ATB yang mengalir kerumahnya Kotor keruh seperti berlumpur.

"saya selaku pelanggan ATB merasa dirugikan secara materi, sekarang saya dan keluarga mandi ataupun mencuci pakaian menggunakan air galon saja pak tidak berani lagi pakai air ATB, saya dan keluarga takut  terserang penyakit kulit ataupun gatal - gatal," keluhnya.

"Jangankan buat diminum, buat mandi cuci kaki saja saya dan keluarga takut, awalnya air ATB mengalir ke Bak Mandi saya bersih, tetapi lama - lama saya perhatikan airnya menjadi keruh. Kemudian banyak kotoran mengendap seperti lumpur berwarna coklat dibawah permukaan bak mandi saya," imbuh HN sambil menunjukan sample air ATB yang telihat berwarna coklat kotor didalam botol bekas air kemasan kepada majalahbuser.com

Senada juga diungkapkan RD salah satu pelanggan  ATB yang tinggal diseputaran Sekupang. Dirinya merasa sangat  dirugikan oleh pelayanan ATB terkait air kotor yang mengalir kerumahnya. Menurut RD, dirinya berlangganan air bersih ke ATB dengan membayar Rp.2500/m3, dan sudah satu tahun air ATB kotor seperti berlumut yang mengalir kerumahnya. Setiap 2 hari sekali bak penampungan air dirumahya dikuras olehnya karena banyak kotoran didalam airnya jadi terpaksa dibuang.

"Saya pribadi merasa dirugikan, buat mandi mencuci pakaian, sayuran dan beras saya pakai air galon saja pak, jadi terpaksa saya keluar uang dari kocek saya lagi buat beli air galon yang bersih" ujar RD kepada majalahbuser.com.

"Kalau setiap dua hari sekali saya kuras bak mandi saya dan membuang 5 m3 sudah berapa kerugian saya setiap bulanya, belum lagi waktu dan tenaga saya yang terbuang sia-sia, terkadang suplai air bersih ATB kerumah - rumah warga sering mati. Dan jika telat bayar satu hari saja  langganan air ke  ATB masyatakat dikenakan denda," keluh RD.

"Jika konsumen menunggak satu bulan saja rumahnya akan didatangi petugas ATB dan meteran air rumahnya langsung disegel dan dicopot petugas ATB. Saya selaku masyarakat Batam dan juga konsumen ATB berharap banyak kepada PT. ATB maupun BP Batam selaku penyedia Air bersih  dan  air  baku jangan hanya mengeruk dan mengambil  keuntungan yang besar saja dari masyarakat.tetapi pelayanan jasa yang diberikan kurang prima," harapnya.

Terpisah Ketua National Corruption  Watch (NCW) Kepri, Afrizal Syahputra ketika dimintai komentar terkait kinerja PT. ATB diruang kerjanya (09/07/17) mengatakan, terkait adanya perusahaan swasta asing di Batam yang mengelola air baku milik negara yang berpuluh -  puluh tahun   itu sudah melanggar konstitusi Pasal 33 uud 1945 ayat 3 : Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Sudah seharusnya Pemerintah Daerah setempat seperti BP Batam ataupun Pemprov Kepri yang mengelola secara penuh Air bersih untuk masyarakat kota Batam bukan malah diserahkan ke perusahaan swasta asing yaitu ATB. Pulau Batam memang tidak memiliki sumber mata air. Selama ini air tadah hujan yang ditampung di beberapa WTP milik BP Batamlah yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakatnya," ujar Rizal.

Sementara ketika majalahbuser.com mendatangi Kantor ATB untuk melakukan konfirmasi kepada President Director ATB Ir. Benny Andrianto dan Eqrico Moreno selaku Manager Corporate Comunication ATB ditemui oleh Iksa selaku public relation di PT ATB. "Maaf pak Beni dan Pak Enriqo sedang Rapat, saya mewakili beliau terkait Adanya air ATB yang kotor dan keruh kerumah -  rumah masyarakat dibatam," katanya.

Menurut Iksa, permasalahan terjadidi sebabkan sedang ada pemeliharaan (maintenance) yaitu berupa perbaikan dan penambahan filter air yang sudah starting sejak awal februari hingga  juli 2017 nanti, tujiannya untuk menambah kapasitas Air Di WTP Muka Kuning dari 310 liter perdetik dinaikan menjadi 600 liter perdetik.

"Maka filter di WTF muka kuning diperbesar kapasitasnya agar pasokan air untuk wilayah batu aji yang  berpenduduk padat bisa terpenuhi. bulan juli ini sudah selesai pengerjaanya," ujar iksa.
  
Terkait adanya kotoran berwarna coklat didalam Air ATB Iksa mengatakan, itu adalah FLOG yang tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. FLOG adalah sisa kotoran  dari dasar dasar waduk yang terbawa ketika sedang melakukan penyedotan air untuk ditransfer kerumah konsumen. Jadi FLOG dengan mudah akan mengendap dan memisah dengan air bersih.

"Saya sarankan jika air ATB dirumah kita mengandung FLOG jangan langsung dibuang silahkan di endapkan terlebih dahulu hingga air tersebut menjadi jernih diatas permukaan airnya dan bisa dipergunakan. air ATB yang mengandung flog masih bisa dipergunakan 70 - 80 persen untuk kebutuhan rumah tangga. jadi masyarakat tidak perlu  takut," jelasnya.

"Air ATB bebas dari chemical berbahaya seperti kaporit.banyak masyarakat mengira adanya buih di air ATB dikarenakan kandungan kaporitnya terlalu tinggi, padahal buih - buih yang ada didalam air itu adalah Gas Clorine yang sengaja ditembakan kedalam air ATB untuk mensuci hamakan membunuh kuman ataupun bakteri yang terkadung didalam airnya.Gas Clorine tidak berbau karena berbentuk gas tindak meninggalkan residu dan cepat menguap," imbuhnya.

Iksa menambahkan, penggunaan gas clorine dipergunakan secara optimal karena harganya cukup lumayan mahal dan dipergunakan sesuai dengan Permenkes no 49 dan ketentuan WHO tentang penggunaan zat kimia.

"Saya beritahukan kepada konsumen ATB sekaligus  masyarakat Batam  jika ada meteran air ATB rumahnya dicopot oleh petugas ATB karena menunggak pembayaran satu bulan saja tanpa ada surat pemberitahuan terdahulu kepada konsumen silahkan melapor ke kantor ATB sukajadi. ATB hanya akan melakukan pemutusan berlangganan air dan mensegel plastik meteranya jika konsumen telah menunggak pembayaran selama dua bulan lebih. Jika ada oknum petugas ATB yang bersikap arogan kepada konsumen. Pihak perusahaan tidak segan - segan untuk melakukan pemecatan." Urai Iksa.

Menurut Iksa, adanya kenaikan Tarif air ATB itu bukan keinginan dari pimpinan ATB, tetapi dikarenakan keinginan  pemerintah Provinsi Kepri itu sendiri, yaitu Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan anggota DPRD. Mereka menaikan pajak air bakunya menjadi 900 persen. Iksa mengatakan, harga air baku diwaduk permeter kubik Rp 150 rupiah, sementara pajak air bakunya dikenakan Pemprov kepri kepada ATB Rp 180 permeter kubiknya. Pajaknya lebih mahal dari harga Airnya.

"Mau tidak mau ATB ikut menaikan harga airnya juga.air ATB untuk Industri Rp 50.000 /m3 untk kawasan pertokoan Rp 5000/ m3 dan Perumahan Rp 2500 m3.masing - masing sesuai klasifikasinya," imbuh Iksa.

Iksa menambahkan, ATB telah memanfaatkan teknology canggih yaitu  Supervisory Control And Data Acquistion( SCADA) yang terintergrasi dengan Geographic Information Sytem (GIS) sebagai pemantau, pengontrol, ataupun melakukan otomasi peralatan operasional, baik dalam pengelolaan dan juga distribusi air kepada pelanggan.

Melalui sistem ini, kapasitas,pressure/flow, debit air hingga kualitas air dalam proses produksi untuk disalurkan kepelanggan dapat dimonitor dan dikontrol menggunakan remote disuatu tempat.

Iksa juga menjelaskan terkait adanya Isu yang beredar dimasyarakat, bahwa ATB telah menjual airnya ke kapal - kapal asing yang bersandar dipelabuhan Batam dengan harga mahal. Menurutnya itu tidak benar, ATB hanya menjual Air bersih untuk pelabuhanya saja, tidak untuk kapalnya. (muhammad imron)

Sabtu, 10 Juni 2017

Air Mengalir Keruh, Masyarakat Batam Merasa Dirugikan ATB
President Director ATB
Ir.Benny Andrianto
Public Relation PT.ATB, Iksa
memperhatikan sample air ATB ynag keruh
Kantor ATB Kota Batam
      Berita Nasional :