Magelang - Jumlah kejadian bencana berupa tanah longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Magelang bertambah. Meski membuat sejumlah rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat, namun tidak ada warga yang mengungsi.
"Total ada sebanyak 21 titik kejadian bencana di Kabupaten Magelang sejak Senin (27/11) hingga Kamis hari ini. Sebagian besar berupa tanah longsor di kawasan lereng pegunungan," jelas Bupati Magelang, Zaenal Arifin, di Lapangan Soepardi, Kabupaten Magelang, Kamis (30/11/2017).
Zaenal menyebutkan, tanah longsor kebanyakan terjadi di lereng Menoreh yang meliputi Kecamatan Salaman dan Kecamatan Borobudur.
"Paling banyak memang di Menoreh, karena kondisinya (tanah) cukup labil. Di bawah batuan, di atasnya tanah, sehingga mudah terjadi longsor," ungkapnya.
Meski terhitung cukup banyak musibah bencana yang terjadi, namun Zaenal memastikan bahwa sektor pariwisata tidak terdampak.
"Belum berdampak pada pariwisata, karena skala (bencana) masih kecil. Kejadian juga paling banyak di lereng pegunungan Menoreh," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, menambahkan, hujan angin dan tanah longsor mendominasi bencana akibat Siklon Cempaka ini.
"Kejadian terakhir terjadi di Dusun Secang, Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur berupa tanah longsor menimpa rumah warga pada Rabu (29/11/2017) malam. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, tidak ada korban yang mengungsi juga," jelas Edi.
Menurutnya, petugas dan relawan tetap siap siaga setiap waktu.
"Kami bergerak cepat, antisipasi, dan yang utama siap siaga, baik relawan maupun peralatan, kami on call. Setiap hari ada petugas piket dibagi dalam 3 shift. Tapi pasukan di luar itu siap," ujarnya.
Diwawancara terpisah, Kapolres Magelang turut menyiagakan pasukannya dalam upaya antisipasi bencana di Kabupaten Magelang.
"Ada sebanyak 1.200 pasukan gabungan yang siap siaga. Baik dari Polri, TNI, relawan, dan instansi lainnya. Upaya antisipasi ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah, namun seluruh elemen masyarakat," ujarnya. (sip/sip/detik)