Yogyakarta - Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana meminta masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi hoax terkait erupsi Merapi. Sebab, banyak informasi yang beredar di media sosial yang tak sesuai fakta.
Biwara mencontohkan, setelah terjadi erupsi freatik Merapi pagi ini, tak berselang begitu lama muncul sejumlah foto di media sosial tak sesuai fakta. Seperti sejumlah mobil yang tertutup abu tebal sedang terparkir di pinggir jalan.
"Memang di medsos banyak beredar mobil-mobil yang terkena debu, tapi itu akibat erupsi Gunung Kelud atau pun (erupsi) Gunung Merapi sebelum ini," katanya kepada wartawan di Kantor BPBD DIY, di Jl Kenari Yogyakarta, Jumat (11/5/2018).
"Oleh sebab itu, yang pertama memang diharapkan masyarakat tidak mudah terpancing atau terpengaruh oleh informasi dari media massa yang tidak jelas sumbernya," lanjutnya.
Baca juga: Puluhan Pendaki Berhasil Dievakuasi dari Merapi Pasca Letusan
Biwara mengatakan, kini hujan abu vulkanik yang terjadi di sejumlah wilayah di DIY sudah mulai reda. Sementara aktivitas Gunung Merapi juga berangsur-angsur normal.
"Memang kalau abu vulkanik lebih mudah terbawa angin. Apalagi karena ketinggian (erupsi) 5.500 meter itu cukup tinggi, sehingga mudah tertiup angin dan jatuh di lokasi yang jauh," ucapnya.
"Jadi kami minta masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan. Karena memang sebenarnya tidak ada kondisi-kondisi yang sedemikian massif (membahayakan)," pungkas dia.
Tak Ada 'Wedhus Gembel' saat Letusan Freatik Merapi
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida memastikan tidak ada awan panas atau 'wedhus gembel' saat letusan freatik di Gunung Merapi pagi ini. Menurutnya letusan freatik Merapi hanya mengeluarkan uap air dan debu vulkanik.
"Tidak ada awan panas (wedhus gembel), hanya uap air dan debu," kata kata Hanik kepada wartawan di kantornya, Jumat (11/5/2018).
Menurutnya, saat muncul kolom dengan ketinggian 5.500 meter di atas puncak Merapi, yang terangkat ke atas adalah uap air dan debu vulkanik. Setelahnya debu tersebut menyebar mengikuti arah angin. "Itu lah mengapa tadi juga uapnya itu warnanya putih, karena yang dihembuskan adalah uap putih," jelasnya.
Terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta warga tetap tenang dan tidak perlu panik seusai letusan Gunung Merapi.
"Tetap tenang tidak perlu panik. Kita tetap memantau gunung api langsung bersama PVMBG. Kita akan umumkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Dwikorita Karnawati di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (11/5/2018).
BMKG menyebut abu vulkanik Gunung Merapi mengarah ke selatan. BMKG masih terus memonitor situasi terkini. "Hasil pemantauan kami di atas sudah clear. Tidak ada abu vulkanik," ujarnya.
"Untuk sekitar Jawa sudah clear dan tidak ada masalah. Namun kita juga tidak bisa memastikan apakah nanti akan mengganggu penerbangan, karena abu vulkanik akan mengikuti arah angin," tambah Dwikorita. (detik/bsr1)