Fadilla Putra, salah seorang Dosen dari Universitas Brawijaya melontarkan pertanyaan mengenai kesenjangan dan ketimpangan tenaga Pendidik dan tenaga Medis didaerah satu dengan Daerah lainnya. Dia menanyakan kepada kedua Paslon bagaimana strateginya agar proporsional antara Daerah satu dan Daerah yang lain.
Paslon Nomor Dua Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo menjawab, ketidak samaan kondisi tiap daerah menjadi salah satu penyebab terjadinya ketimpangan tenaga Pendidik dan Kesehatan. Namun demikian bila keduanya terpilih kembali sebagai Bupati Tulungagung akan melakukan pemerataan tenaga Guru dan Medis sesuai kondisi daerah tersebut. Dan keduanya akan memberikan tunjangan khusus kepada mereka yang bertugas didaerah-daerah.
Giliran Paslon nomor Satu, Margiono dan Eko Prasdianto memaparkan, menyikapi hal tersebut pihaknya akan melakukan ketentuan sama dimasing-masing daerah sesuai standard panduan yang sudah ada dan bergantung kemampuan daerah. Mereka berdua akan melakukan klasifikasi yang bagus terhadap tenaga yang dibutuhkan dengan memperhitungkan kwalitas yang bagus pula. Dan akan memberikan tunjangan maksimal kepada tenga Medis maupun Guru yang bertugas di daerah.
Panelis dari unsur Lembaga Pemerintah, Abdul Azis melontarkan pertanyaan tentang inovasi percepatan pembangunan infrastruktur, pertanyaan cukup menarik ini melontarkan pendapat kedua Paslon apa yang akan dilakukan oleh masing-masing mereka bila terpilih nanti.
Pasangan incumbent Syahri Mulyo dan Maryoto Bhirowo mengatakan, bahwa dizaman serba cepat ini inovasi dalam bidang infrastruktur tidak hanya dilakukan secara fisik saja tetapi yang akan dilakukan melalui media online. Sepertinya misalnya promosi mengenai penjualan hasil-hasil Pertanian akan dilakukan melalui digital. Namun demikian pihaknya akan melakukan tindakan terhadap hasil produk tersebut supaya dikemas dengan baik sehingga akan cepat laku dipasaran. Ditambahkan oleh Maryoto Bhirowo akan melakukan inovasi percepatan pelayanan terhadap perijinan bagi para peminta ijin usahanya.
Pasangan Margiono dan Eko Prasdianto memaparkan hal tersebut, bila terpilih menjadi Bupati nanti akan memajukan peran Birokrasi dengan mengikuti perkembangan tehnologi baru dan akan menempatkan orang yang benar-benar mampu dalam bidangnya dan sesuai dengan bidangnya pula.
Sisi menarik Debat Publik kali ini, ketika kedua Paslon saling melempar pertanyaan diantara keduanya. Inti pokok debat mereka adalah tentang kesejahteraan ASN. Lingkup Pemda Tulungagung.
Tampaknya kedua Paslon itu saling berebut simpati untuk merebut suara dari Pegawai Negeri dan keluarganya. Dalam debat tersebut keduanya saling adu argumentasi tentang bagaimana memberi kesejahteraan terhadap Pegawai yang bertugas dilingkup Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Sesi Debat ini berjalan cukup menarik dan sempat memanas karena pendukung dari masing-masing calon juga mewarnai dengan sorak sorai dan teriakan-teriakan, sehingga ruang gedung berkapasitas 500 Orang dilantai 6 Hotel Istana Tulungagung itu terdengar bergemuruh.
Perlu diketahui Debat Publik yang mengambil tema “Reformasi Birokrasi Dan Percepatan Pembangunan“ dibuka oleh Ketua KPU Tulungagung, Suprihno dan di hadiri oleh kalangan Forpimda Kabupaten Tulungagung. (unt)