copyright @ 2011 - 2018 majalahbuser.com
majalahbuser.com – Organisasi Papua Merdeka atau OPM mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap konvoi patroli anggota TNI di Kampung Tineri Distrik Yambi Kabupatrn Puncak Jaya yang terjadi Sabtu 16 Juni 2018. Bahkan kelompok bersenjata separatis itu juga mengklaim saat ini sedang menyandera satu anggota TNI dan istrinya.
“Tanggal 16 Juni 2018 masyarakat Desa Trineri saat sedang mengadakan kegiatan acara pembangunan gereja rapat terbuka di lapangan sekaligus usaha dana pembangunan didatangi 3 truk Anggota TNI Angkatan Darat menuju ke lokasi tempat kegiatan gereja. Maka terpaksa pasukan tentara nasional pembebasan Papua Barat menghalanginya, terjadi kontak senjata. Dalam kontak senjata itu, dilaporkan satu unit truk milik TNI dihancurkan dan 5 orang Anggota TNI telah ditembak,” ujar Juru Bicara OPM, Sebby Sembion saat dikonfirmasi pada Minggu, 17 Juni 2018.
Menurut Sebby, kelompok bersenjata yang mengadang anggota TNI itu adalah pimpinan Panglima Komandan Operasi TPN-OPM Legahak Telenggen. ”Mayjen Lekagak Telenggen adalah pimpinan OPM yang bermarkas di Kumagi Yambi Puncak Jaya,” ujarnya.
Sebby melanjutkan, patroli TNI memang rutin digelar akhir-akhir ini yang diduga untuk mencari anggota TNI dan istrinya yang ditangkap dan ditawan OPM di Yambi.
Lihat Juga
“Pada Tanggal 3 Juni 2018 telah menangkap anggota TNI bersama istrinya atas nama Darius dan Mega. Mereka dapat tangkap dari pasukan TPNPB saat suami istri tersebut tiba di areal wilayah terlarang daerah operasi TPNPB menyeberang Kali Yambi dan masuk di wilayah Kumagi,” ungkapnya.
Keduanya saat itu disebut digelandang ke markas TPNPB. “Setelah dapat tangkap dan dibawa ke markas komandan operasi dan tahan di markas selama 2 minggu 1 hari namun pihak aparat TNI selama 2 minggu 1 hari tidak ada reaksi sama sekali untuk upaya pembebasan mereka. Baru Sabtu kemarin mereka masuk Yambi, lalu terjadi kontak dan truk TNI berhasil kami hancurkan,” tuturnya.
Mengenai ada tidaknya korban dari TPNPB dalam aksi baku tembak Sabtu kemarin, sambung Sebby, belum ada laporan dari timnya. (viva)
Minggu, 17 Juni 2018
OPM Klaim Sandera Aparat TNI dan Istrinya Sejak Awal Juni