Surabaya - Gubernur Soekarwo menyebut ada 422 desa di 23 kabupaten di Jawa Timur dilanda kekeringan. Bahkan, ada 199 desa yang cukup parah.
"Dari 422 desa itu yang kekeringan dari 23 kabupaten, yang 199 desa itu tidak bisa dikerjakan," kata Pakde Karwo sapaan akrabnya usai pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (10/8/2018).
Sementara di tahun ini, Pakde Karwo mengaku pihaknya melakukan upaya di 223 desa dengan membuat sumur air dalam. Namun sisanya, kondisi di 199 desa tidak memungkinkan untuk diborkan sumur, melainkan harus menggunakan tempat penampungan.
"Sisanya yang 223 itu (dikerjakan) dengan sumur air dalam, sisanya yang 199 itu nggak bisa harus pakai tempat penampungan," imbuhnya. Untuk 223 desa tersebut, Pakde Karwo menargetkan akan selesai tahun ini. "Yang 223 desa, tahun ini selesai jadi dari 422 tinggal 199 desa," katanya.
Dia mencontohkan kondisi di 199 desa tersebut memang tak memungkinkan. Saat hujan saja, air tersebut justru lari. Untuk itu, dia menyarankan membangun tempat penampungan dan saluran air saja.
"Nggak bisa, ada hujan yang di 199 desa itu airnya lari. Lebih baik yang 199 desa itu pakai tempat-tempat dan saluran air. Kebijakannya itu untuk mengisi tandon air, membangun tempat penampungan air. Tidak ada lagi solusi karena daun saja nggak bisa hijau di situ," lanjut Pakde Karwo.
Tak hanya itu, Pakde Karwo menyebut dari 199 desa tersebut misalnya yang ada di jalur tengah Madura, hingga daerah berkapur.
"Kita cek di sana enggak ada air itu di daerah kering seperti di jalur tengahnya Madura, di daerah-daerah yang sangat kering dan kapur," pungkasnya.
Sementara, Kekeringan di Lamongan melanda 19 desa di 9 kecamatan. Dari 19 desa, 12 desa sudah mengajukan permintaan dropping air secara resmi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan.
Kabid Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin mengatakan, hingga kini sudah 9 kecamatan yang mengalami kekeringan. 9 Kecamatan yang sudah mengajukan permintaan bantuan dropping air di antaranya adalah Desa Bedingin, Pangkatrejo, Bakalanrejo dan Kedung Banjar di Kecamatan Sugio, Desa Bakalanpule di Kecamatan Tikung, Desa Kedungmegarih di Kecamatan Kembangbahu, Desa Banjarejo di Kecamatan Sukodadi, Kecamatan Mantup.
Kecamatan lainnya, Kecamatan Modo sudah ada 5 desa yang mengajukan permintaan dropping air. Yakni, Desa Sumberagung, Kedungrejo, Medalem, Jatipayak, Kedungwaras dan Kedunglerep. Di Kecamatan Sarirejo ada satu desa sudah mengajukan permintaan bantuan dropping air yakni Desa Kedungkumpul.
"Dua kecamatan lainnya adalah Kecamatan Bluluk ada 2 desa, Desa Talunrejo dan Bluluk, dan Kecamatan Lamongan di Desa Kebet," kata Muslimin kepada wartawan di sela mengikuti dropping air di Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sarirejo.
Dropping air dari BPBD Lamongan, jelas dia, langsung diserbu warga. Sebab, mereka sudah lama kesulitan air. "Setiap harinya kita biasanya melakukan 2 hingga 3 kali dropping air ke beberapa desa dengan jumlah armada kita 3 mobil tangki berkapasitas 6 ribu liter," terangnya. (fat/fat/detik/bsrt1)