Jakarta - Sebanyak enam orang, termasuk Ketum PPP Romahurmuziy atau Rommy, diamankan KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) di Surabaya, Jawa Timur. Diduga OTT tersebut terkait dengan pengisian jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).
Rommy dan lima yang lain selanjutnya menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim. Sementara Rommy diperiksa, pada Jumat pagi menjelang siang, sekitar pukul 11.00 WIB, tampak mobil keluar-masuk di kediaman Rommy di Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejumlah orang juga terlihat membawa dokumen ke mobil.
"(Terkait) pengisian jabatan di Kemenag pusat dan daerah. Kami duga ini bukan pertama kali," tutur kepala biro humas komisi pemberantasan korupsi (KPK) Febri Diansyah.
KPK menyita sejumlah besar uang rupiah terkait OTT ini. Namun belum diungkap jumlahnya.
Cerita soal penangkapan
Ketua DPW PPP Jatim Musyafa Noer membeberkan kronologi penangkapan Ketum PPP Romahurmuziy oleh KPK. Musyafa juga mengatakan selama dua hari ini Rommy tengah berkegiatan di Jatim.
"(Penangkapan) bukan di Sidoarjo, itu salah beritanya. Jadi perjalanan konsolidasi Rommy ke Jatim itu dua hari mulai hari Rabu dan Kamis. Rabu di Malang Raya, Kamis di Blitar dan Kabupaten Kediri," ungkap Musyafa saat dihubungi di Surabaya, Jumat (15/3).
Setelah melakukan sejumlah kegiatan di Blitar, jelas Musyafa, semalam Rommy menginap di Hotel Bumi, Surabaya. Dia juga mengatakan penangkapan Rommy terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Kemudian tadi malam, bermalam di Surabaya di Hotel Bumi, Surabaya. Peristiwanya (penangkapan KPK) tadi pagi sekitar jam 8," tambah Musyafa.
Direktur Sales dan Marketing Hotel Bumi, Surabaya, Endah Retnowati membenarkan Ketum PPP Romahurmuziy saat itu memang menginap di Hotel Bumi. Namun pihaknya sama sekali tidak mengetahui penangkapan yang dilakukan oleh KPK.
Seorang saksi mata yang merupakan penjaga JPO Basuki Rahmat menceritakan ada beberapa orang yang keluar dari tempat parkir di samping kiri hotel pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Ada dua orang yang ditangkap. Satunya dikekep (didekap), satunya dipegang tangannya gitu. Ada rame-rame orang, tapi ndak pakai seragam," ujar saksi yang tak mau menyebut namanya itu. Drama kejar-kejaran dan teriakan disebut turut 'mewarnai' penangkapan Rommy.
Ruangan Menag disegel
Paralel dengan yang terjadi di Jawa Timur, terkait OTT Rommy, ruangan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin disegel KPK. Bukan hanya ruangan Lukman, ruang Sekjen juga 'dililit' garis KPK.
"Iya (disegel), iya benar. Jadi itu bagian dari proses yang memang harus dipenuhi oleh KPK. Di ruangan Sekjen (juga)," kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki kepada detikcom, Jumat (15/3). Lukman adalah Ketua Majelis Pakar PPP.
Dari foto yang diterima redaksi, pintu ruang kerja Kemenag terlihat tertutup rapat. Pegangan pintu itu diikat dengan KPK line. Ada juga stempel KPK pada pintu itu.
"Mohon maaf (nggak bisa komentar), saya belum tahu masalahnya," komentar Menag pada Jumat siang sebelum ada kabar penyegelan ruangannya.
Rommy tiba ke Jakarta
Kembali ke Rommy. Rommy dan lima orang lain dibawa dari Surabaya pada Jumat sore dan tiba di gedung KPK, Jakarta Selatan, pada Jumat malam. Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanudin termasuk di antara yang diamankan KPK.
Rommy tiba di gedung KPK pada pukul 20.13 WIB. Rommy tampak menunduk dan berjalan di belakang salah seorang anggota tim dari KPK. Rommy mengenakan jaket warna hitam. Ia juga memakai kacamata, topi, dan masker.
Saat ini semuanya masih dalam status terperiksa. KPK memiliki waktu 1x24 jam sebelum menentukan status hukum Rommy 'dan kawan-kawan'.
Kakanwil Kemenag Jatim yang kena OTT baru 10 hari dilantik Menag
Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanudin termasuk yang diamankan KPK terkait OTT Rommy. Rupanya Haris baru saja dilantik Menag Lukman Hakim Saifudin pada 5 Maret 2019.
Merujuk pada keterangan di situs Kemenag, Haris dilantik langsung oleh Lukman pada 5 Maret di kantor Kemenag pusat, Jumat (15/3/2019). Ada 14 pejabat eselon yang turut dilantik.
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki kepada wartawan sebelumnya mengatakan, untuk pejabat eselon II, pengisian jabatan melalui persetujuan Menteri Agama. Namun, menurutnya, nama-nama yang masuk ke Menteri pasti sudah memenuhi syarat.
"Oh iya, untuk eselon II terutama itu memang persetujuan Menag, setelah proses yang tadi dilakukan secara terbuka, transparan, Pak Menteri menetapkan mana yang memenuhi syarat. Yang masuk Menag kan pasti sudah memenuhi syarat," ujar Mastuki, Jumat (15/3). (rna/fjp/detik)