Tulungagung - majalahbuser.com, Meski tak semewah dan semeriah seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari jadi Kabupaten Tulungagung ke 814 Tahun ini tetap berlangsung kidmad dan sakral. Senin 18/11.
Peringatan hari jadi Kabupaten Tulungagung ini diawali dengan seremoni mengirab Pataka atau bendera lambang kebesaran Kabupaten Tulungagung yang dimulai dari depan kantor Pemkab Tulungagung diarak lebih kurang 2 km menuju pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa.
Dan di Pendopo Kabupaten telah menunggu Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM bersama Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung Marsono, S.sos dan unsur Forkopimda serta jajaran OPD lingkup Pemkab. Kabupaten Tulungagung. Dan yang juga dihadiri oleh seluruh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta undangan lainnya.
Arak-arakan diawali barisan para Dayang-dayang Cantik dikawal barisan pengawal yang bersenjatakan tombak.
Lalu barisan berikutnya adalah barisan para tetua adat serta para sesepuh dan disusul barisan pembawa dua Tumpeng raksasa terdiri dari Tumpeng Lanang yang berisi nasi kuning, dan Tumpeng Wadon berisi hasil pertanian.
Kedua buceng (Tumpeng) yang kemudian diperebutkan ratusan warga Tulungagung itu adalah bagian dari rangkaian upacara adat yang disebut Bersih Nagari.
Menurut Bupati Maryoto, bersih nagari memperingati pemberian status perdikan dari Raja Daha, Prabu Dhandhang Gendhis ke tlatah Lawadan. Saat itu Prabu Dhandhang Gendhis menghadapi serangan dari Raja Blambangan. Prajurit dari Lawadan ikut membantu sang prabu, hingga musuh kocar kacir.
“Pemberian status perdikan itu yang dicatat dalam prasasti Lawadan. Kalau ditarik ke penanggalan masehi, jatuhnya pada 18 November,” terang Maryoto.
Namun ada juga versi lain yang menulis, penetapan hari jadi Tulungagung adala perpindahan ibu kota dari Kalangbret ke Kutoanyar (kota baru).
Pemindahan ini bermula dari wilayah Tulungagung yang dikenal karena ada sumber air yang sangat besar. Namun sumber air ini bisa disumbat, sehingga genangan air di sekitarnya menjadi daratan subur seperti sekarang.
“Harapannya dengan bersih nagari ini, ke depan pemerintahan dan pembangunan, pelayanan dan fisik bisa lebih tertata,” sambung Maryoto.
Bupati Tulungagung selanjutnya mengatakan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Tulungagung karena telah berhasil mewujudkan pembangunan sehingga mendapat beberapa penghargaan dari Pemerintah, baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat.
Bupati meminta kepada semua pihak agar tidak merasa puas atas prestasi yang telah dicapai Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
Bukan jumlah penghargaan yang telah dicapai selama ini menjadi barometernya. Tetapi sikap kerja keras, semangat yang tinggi untuk terus membangun Tulungagung itu yang diharapkan sehingga membawa masyarakat Tulungagng semakin maju dan sejahtera.
Untuk itu Bupati mengajak semua masyarakat Tulungagung agar meningkatkan kreatifitas dengan tetap memupuk kegotongroyongan dan semangat kebersamaan. (unt/adv).