majalahbuser.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah membuka blokir internet sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat secara bertahap Jumat malam 6 September 2019. Kini dua kabupaten di wilayah Papua lainnya giliran dibuka blokirnya. Dua kabupaten tersebut yaitu Dogiyai dan Nabire.
Wilayah yang mengantre buka blokir internet tersisa 11 kabupaten di Papua dan Papua Barat. Untuk wilayah di Papua, masih ada delapan kabupaten yang akses internet belum dibuka. Kedelapan kabupaten itu adalah Kabupaten Mimika, Paniai, Deiyai, Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Numfor, Kota Jayapura, dan Yahukimo.
"Masih terus dipantau situasinya dalam 1 (satu) atau 2 (dua) hari ke depan," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu dalam siaran persnya, Jumat 6 September 2019.
Kominfo juga bakal terus memantau perkembangan situasi tiga kabupaten di Papua Barat. Wilayah yang internetnya masih diblokir yaitu Kota Manokwari, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.
Pembukaan blokir dilakukan bertahap oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak Rabu malam 4 September 2019. Wilayah yang internetnya telah bisa diakses kembali dinilai kondisinya mulai pulih. Per Rabu lalu, 19 Kabupaten di wilayah Papua dan 10 Kabupaten Papua Barat oleh pemerintah dibuka blokirnya.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengungkapkan, pengendalian informasi seputar Papua telah berjalan. Kominfo mengklaim hoax berhasil ditekan.
"Sebaran informasi hoax, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua terus mulai menurun sejak 31 Agustus 2019," ujar pria yang akrab disapa Nando dalam keterangan tertulisnya, Jumat 6 September 2019.
Nandi mengungkapkan, puncak sebaran hoax dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah mencapai 72.500 URL.
"Distribusi hoax terus menurun, 42 ribu URL di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu URL di tanggal 1 September 2019, dan akhirnya 6.060 URL hoax dan hasutan di tanggal 6 September 2019," ujarnya.
Kominfo kembali mengimbau agar semua warga tidak menyebarkan informasi hoax, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apa pun termasuk media sosial.
"Agar proses pemulihan kembali seluruh wilayah Papua dan Papua Barat cepat berlangsung," ujar Nando. Kuy berdoa situasi Papua bisa kembali normal. (viva/bsr1)