Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright @ 2011 - 2018 majalahbuser.com
Jakarta - Dua warga Indonesia (WNI) korban penembakan brutal di masjid di Selandia Baru (New Zealand) masih dirawat di rumah sakit. Mereka yang dirawat merupakan ayah-anak bernama Zulfirmansyah dan Mohammad Rais.

"Masih dirawat. Besok saya ke Christchurch untuk melihat kondisinya," ujar Duta Besar RI di Wellington Tantowi Yahya saat dihubungi, Jumat (15/3/2019).

Diketahui, keduanya merupakan ayah dan anak yang sedang berada di Masjid Lindwood. Tantowi mengatakan KBRI akan segera ke Christchurch esok pagi, karena bandara masih ditutup hari ini.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan hingga kini belum ada informasi tambahan korban. Sebab, data korban belum dibuka pemerintah setempat.

"Belum ada, karena pemerintah NZ belum keluarkan informasi resmi identitas korban," ungkap Lalu.

Sementara, keberadaan satu orang warga negara Indonesia bernama Muhammad Abdul Hamid masih misterius setelah terjadi penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru (New Zealand). Hingga saat ini, KBRI Wellington terus memonitor kondisi di lokasi.

"Dari 6 WNI yang diketahui berada di Masjid Al Noor pada saat kejadian penembakan hari ini, 5 orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat. Sementara 1 orang atas nama Muhammad Abdul Hamid belum diketahui keberadaannya," ujar KBRI Wellington dalam keterangan tertulisnya berdasarkan update per pukul 23.30 waktu setempat, Jumat (15/3/2019).

KBRI Wellington juga menyatakan dua WNI yang jadi korban luka akibat penembakan di Masjid Linwood masih dirawat di rumah sakit Christchurch. Kedua WNI tersebut merupakan ayah dan anak.

"Sementara dari Masjid Linwood, KBRI Wellington menerima bahwa terdapat 2 WNI, seorang ayah dan anaknya, yang tertembak. Kondisi sang ayah atas nama Zulfirmansyah masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hospital. Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil," tulis keterangan tersebut.

Hingga saat ini, menurut KBRI, ada 49 orang tewas, terdiri atas 41 orang di Masjid Al Noor, 7 orang di Masjid Linwood, dan seorang lagi tewas saat dirawat di RS pascapenembakan.

Kepolisian Selandia Baru menyebut penembakan brutal itu 'direncanakan dengan sangat matang'. Pihak kepolisian Selandia Baru telah menetapkan seorang tersangka dalam peristiwa ini dan segera dituntut ke pengadilan.

"Pihak Kepolisian Selandia Baru telah menetapkan seorang tersangka penembakan hari ini dan akan segera dituntut ke pengadilan Selandia Baru. Pemerintah Selandia Baru melalui PM Jacinda Ardern telah mengutuk penembakan tersebut dan menyebut tindakan keji ini sebagai aksi terorisme. Airport di Christchurch sejak sore hari ini ditutup oleh otoritas setempat demi alasan keamanan," sebut KBRI dalam keterangannya itu.

KBRI Wellington juga sudah mengeluarkan surat imbauan ke WNI di Selandia Baru untuk tetap tenang dan mematuhi imbauan dari pihak keamanan Selandia Baru. WNI di Christchurch dan sejumlah kota lain yang informasinya terdaftar di KBRI Wellington juga telah dihubungi untuk diketahui keadaannya.

"KBRI Wellington terus memonitor keadaan di lokasi kejadian, termasuk kondisi di airport Christchurch, dalam rangka pengiriman bantuan dan tim konsuler ke Christchurch. KBRI Wellington tetap membuka nomor hotline dengan nomor +64211950980, +6421366754, dan +64223812065," pungkas keterangan tersebut. (detik)

Jum'at, 15 Maret 2019

Penembakan di Masjid New Zealand: 49 Orang Tewas, 2 WNI Dirawat di RS
Zulfirmansyah
korban penembakan di selandia baru
Brenton Tarrant
Penembak di Masjid New Zealand
      Berita Nasional :

       Berita Daerah