Tulungagung - majalahbuser.com, Bupati Tulungagung telah melantik 239 Kepala Desa (Kades) terpilih, Rabu (11/9/2019). Seluruh Kades mendapatkan seragam untuk pelantikan senilai Rp 3.000.000 per kades.
Dana itu untuk pengadaan Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB), kemeja dalam, dasi, celana, atribut-atribut, dan topi ped.
Kabag Pemerintahan, Setda Tulungagung, Usmalik mengatakan, untuk mengadaan seragam itu, Pemkab telah menganggarkan Rp 717 juta.
“Dana itu diambilkan dari APBD Kabupaten Tulungagung, bukan dari masing-masing desa,” terang Usmalik.
Namun Pemkab Tulungagung tidak mengelola dana tersebut. Kebutuhan pengadaan seragam ini langsung diserahkan ke Panitia pemilihan masing-masing desa.
Mereka yang akan mengelola dana, seperti pengadaan kain dan memilihpenjahit yang dianggap yang terbaik.
“Jadi uangnya langsung kami berikan ke setiap desa. Mereka yang membelanjakan,” tutur Usmalik.
Dalam pelaksanaannya, sempat tersiar kabar proses pengadaan seragam ini bertumpuk di satu penjahit, dan penjahit yang telah ditunjuk untuk menjahit seragam kades tidak sanggup memenuhi batas waktu selesai pada tanggal 11 September.
Penjahit itu memperkirakan baru dapat menyelesaikan penjahitan seragam kades pada akhir bulan ini.
Tetapi Usmalik menegaskan, pihaknya tidak pernah mengarahkan ke pihak tertentu.
Para Kades mempunyai kebebasan untuk memilih penjahit sesuai dengan seleranya.
“Mungkin penjahit itu yang dirasa mampu dan yang terbaik, sehingga semua memilih di situ. Kami tidak pernah memberi mengarahkan ke satu penjahit,” katanya.
Seperti diketahui, pilkades serentak 2019 di Tulungagung dilaksanakan pada Selasa (9/7) lalu.
Pelaksanaan pilkades serentak yang jadwalnya atas usulan AKD (Asosiasi Kepala Desa) Tulungagung tersebut berlangsung aman dan kondusif.
Sejumlah kades petahana tumbang dalam pilkades serentak itu. Dari 128 kades petana yang tercatat kembali bertarung, sekitar 25 persen di antaranya tidak terpilih lagi atau kalah dari penantangnya. (adv)