Lamongan - majalahbuser.com, 35 Tahun yang silam, tepatnya 3 januari 1986 merupakan peristiwa sejarah bagi salah lembaga milik jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU), yang bergerak dalam mengembangkan dan melestarikan budaya pencak silat yaitu PAGAR NUSA yang didirikan oleh para ulama NU, di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur.
Pagar Nusa bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan seni bela diri pencak silat Indonesia.
Nama resminya adalah lkatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPS-NU) Pagar Nusa, kemudian sekarang membuang kata ikatan, menjadi Pencak Silat NU (PSNU). Sedangkan Pagar Nusa sendiri berarti pagarnya NU dan bangsa.
Sesuai hasil Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya (1994), Lembaga Pencak Silat NU Pagar Nusa berubah status dari Lembaga menjadi badan otonom. Kemudian pada Muktamar NU di Lirboyo (1999), status Badan Otonom kembali berubah menjadi lembaga.
Untuk peringatan Harlah Pagar Nusa ke-35 kali ini, mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, pengurus PSNU Pagar Nusa di berbagai daerah memperingatinya dengan sedherhana berupa istighosah dan doa untuk NU dan bangsa.
Seperti yang dilaksanakan oleh pimpinan Ranting Pagar Nusa Desa Kedungwaras, kecamatan Modo Kabupaten Lamongan, Harlah ke-35 Pagar Nusa diperingati dengan tasyakuran dan latihan bersama yang bertempat di lapangan Desa setempat, Minggu, 3/1/2021.
Pantauan majalahbuser.com, kegiatan tersebut diawali dengan berdo'a atau tawasul kepada pendiri NU dan Pagar Nusa, kemudian diteruskan dengan latihan bersama dan lari - lari keliling desa, dengan tetap mematui protokol kesehatan.
Pada samburtannya, ketua Pagar Nusa Ranting Kedungwaras, Sutrisno menerangkan bahwa, keistemawaan Pagar Nusa adalah dari segi sanad keilmuannya.
"Pagar Nusa merupakan hasil tirakat para ulama - ulama NU, dan pagar nusa merupakan salah satu pencak silat di Nusantara yang mengedepankan ahlaqul kharimah," ungkapnya.
"Para warga atau siswa Pagar Nusa harus tetap istiqomah, menjaga silaturahmi, memperkokoh rasa persaudaraan, dan menjunjung tinggi nilai - nilai kependekaran dan terus berjuang untuk Pagar Nusa yang patut kita banggakan ini," imbuhnya.
Sementara, Mochammad Rifa'i selaku Ketua PAC Pagar Nusa kecamatan Modo menerangkan, bahwa Pagar Nusa didirikan oleh almagfurlah KH. Muhammad Abdullah Maksum Jauhari (Gus Maksum) bersama para kiai dan tokoh persilatan yang lainya.
"Berdirinya Pagar Nusa tidak lepas dari restu Kiai - Kiai NU," terangntya.
"Merah dan hitam adalah warna saja, apapun warnanya kita tetap satu, yaitu Pagar Nusa, Selamat hari lahir Pagar Nusaku yang ke -35 tahun, selamanya engkau akan di jiwaku, kejayaanmu adalah impianku, Laa Ghaaliba illa Billah," pungkasnya. (Nur)