Magelang - majalahbuser.com, Komunitas Kali Bersih Magelang (KKBM) adalah sebuah komunitas yang konsen terhadap kebersihan sungai.
Sesuai dengan namanya, komunitas yang di komandoi oleh Petrus Widianto ini kerap mengadakan aksi sosial bersih-bersih sungai yang ada di kawasan baik kota ataupun kabupaten Magelang.
Dibawah arahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Magelang, KKBM semakin eksis berkiprah menjaga kebersihan dan ekosistem sungai.
Selasa (12/11) komunitas ini mengadakan kegiatan di balai RW 7 kampung Dumpoh. Dihadiri sekitar 150 undangan dari TNI, POLRI, mahasiswa, organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan, kegiatan ini di awali dengan paparan tentang dampak sampah yang semakin hari semakin meresahkan.
Plt, KA DLH, dalam sambutannya mengajak agar kaum muda khususnya bisa action, bisa menjadi contoh sekaligus penggerak untuk mengatasi persoalan sampah ini.
"Soal sampah, kaum muda yang penting action, bukan hanya kata atau slogan yang bagus saja, tapi tidak pernah ada bukti yang nyata. Mari kita jaga alam ini karena alam sahabat kita, kalau ada bencana yang tidak bersahabat itu kita bukan alamnya, karena alam itu pasif, alam justru menyedihkan apa yang kita butuhkan tapi manusianya saja yang tidak bersahabat dengan alam," ucap Oteros Triyanto, S.iP,MM.
"Jadikan pembiasaan, pilih dan pilah sampah mulai dari rumah tangga, kita harus peduli dengan lingkungan," imbuhnya dengan penuh semangat.
Hal senada juga disampaikan oleh Petrus Widianto. Pria yang akrab disapa Nano ini berharap agar semua warga masyarakat bisa terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan, utamanya kebersihan sungai.
"Kami adalah kumpulan dari serpihan-serpihan manusia yang tidak berdaya, yang berusaha untuk menjaga keutuhan kebersihan kali, kami menjadikan jeguran kali sebagai sarana komunikasi dan silaturahmi dengan semua pihak.agar kebersihan kali tetap terjaga" ungkapnya saat membuka acara yang bertema Gerakan Nasional Revolusi Mental, dengan tajuk, ati becik,kali resik, rejeki apik.
Disela acara, Nano juga menyampaikan bahwa kegiatan inipun selaras dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang mempunyai fungsi diantaranya adalah, pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
"Fungsi ini sejalan dengan visi KKBM yaitu, sungai cermin kebudayaan" tambahnya
Setelah acara dibuka dan menerima paparan tentang persoalan samapah, para peserta atau undangan yang ada melanjutkan kegiatan dengan turun ke sungai, membersihkan sungai "Kali Bening" yang lokasinya ada di sebelah barat balai RW 7.
Dengan menggunakan cangkul, sabit, gancu dan alat pembersih lainnya, para peserta terlihat menikmati kegiatan tersebut.
"Acaranya luar biasa, meskipun terlihat kotor tetapi ini adalah bukti nyata. Kita turun ke sungai dan mengambil sampah yang ada, kotor tapi asyik" kata Anis, salah satu peserta yang terlibat dalam acara itu. (hm/herlit)