Tulungagung - majalahbuser.com, Data resmi yang dirilis Satgas Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Tulungagung hingga Sabtu (28/3) terdapat 454 orang dalam pemantauan (ODP).
Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sejumlah 26 orang. Dari jumlah itu, 25 PDP dinyatakan sembuh, sedangkan satu pasien dilaporkan meninggal karena penyakit penyerta dan dinyatakan negatif Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes, mengimbau masyarakat agar tidak panik jika memilki gejala klinis batuk-pilek disertai demam mirip gejala Corona, apalagi terprovokasi isu hoaks yang kerap muncul seiring datangnya pasien yang mendapat perlakuan khusus.
dr. Supriyanto menandaskan, prinsip kerja yang diberlakukan RSUD dr. Iskak adalah sesuai standar protokol penanganan pasien di dunia medis, yakni lebih baik kita berlebihan dalam menanganani pasien/penyakit dari pada kita kecolongan.
"Jadi, terhadap semua pasien yang mengalami sakit batuk pilek, demam tinggi dan ada riwayat bepergian dari daerah/negara yang sudah terpapar virus Corona perlu kita waspadai. Pasien kita rawat seakan-akan memang sudah terinfeksi virus Corona, sampai kemudian terbukti tidak secara laboratoris dan klinis," tandasnya.
Sebelumnya, pada acara senam sehat bersama Bupati di aloon-aloon Tulungagung, Minggu pagi, 8/3, dr. Supriyanto juga telah mengingatkan agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan dengan mencuci tangan untuk memperkecil kemungkinan tertular Corona.
Pada kesempatan itu, ia juga berpesan kepada masyarakat yang sedang batuk agar bisa menggunakan etika batuk, yakni dengan menutup mulut menggunakan siku bagian dalam saat batuk.
“Kebiasaan yang umum dilakukan jikalau batuk atau bersin ditutup pakai tangan, namun kondisi saat ini kalau pakai tangan dapat berbahaya, mengakibatkan penularan bila bersalaman dengan orang lain. Maka etikanya ditutup pakai siku bagian dalam,“ jelasnya.
Sementara itu, untuk mempercepat proses pendeteksian terhadap pasien yang diduga corona, Rumah Sakit dr Iskak Tulungagung yang pada tahun 2019 kemarin meraih Gold Award dalam forum International Hospital Federation Congress and Award ke43 di Oman, juga telah melakukan pemesanan 10 ribu alat tes cepat (rapid test) virus corona ke China.
Dijelaskan dr. Supriyanto, dengan alat tersebut proses pemeriksaan pasien corona hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Sehingga proses penanganan akan lebih mudah, disesuaikan dengan diagnosa awal yang ditemukan. (unt)