Magelang - majalahbuser.com, Pengurus Forum Komunikasi Masjid Mushola Magelang (FOKOTAMA) yang merupakan wadah aktifitas ibadah dan dakwah yang ada di Kota Magelang, mengadakan silaturohmi ke Kasi Bimas Islam, Kemenag.
Forum yang dikukuhkan keberadaannya oleh Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, MT, ini sowan ke Kasi Bimas Islam, beberapa waktu yang lalu, untuk melaksanakan koordinasi terkait penyusunan program kerja selama lima tahun kedepan sesuai dengan masa bakti pengurus.
"Kami sebagai pengurus sengaja datang ke sini (Kemenag) untuk menyampaikan rencana program kerja sekaligus meminta arahan dan bimbingan kepada Kasi Bimas Islam, yang dalam hal ini adalah sebagai yang ngesuhi forum ini. Apa dan bagaimana yang harus kita lakukan akan selalu kita konsultasikan agar berjalannya organisasi ini sesuai dengan harapan kita semua" papar Purn Polisi, Kombes Sukarno.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pengurus Fokotama, H. Durrochim. Fokotama hendaknya bisa bersinergi atau mendukung program-program keagamaan yang ada di Pemerintah Kota.
"Melalui program yang ada di bagian Kesra hendaknya kita bisa mengikuti dan mendukung kegiatan-kegiatan yang ada, agar selain program Fokotama berjalan visi Moncer kota ini juga benar-bebar bisa tercapai," harap wredatama staf Kesra ini.
Sementara itu Kasi Bimas Islam, Abdurrosyid, M.Hum yang menerima kedatangan pengurus Fokotama di ruang kerjanya menerangkan, bahwa forum ini adalah tonggak awal sekaligus sebagai wadah dan penyambung tali silaturohmi antar pengurus masjid yang ada di Kota Magelang.
"Fokotama tingkat kota adalah tonggak awal setelah adanya Dewan Masjid Indonesi (DMI) yang berumur satu periode yaitu pada tahun 2008-2013. Meningat panjangnya alur untuk membentuk DMI, yang seharusya untuk tingkat kota dibentuk oleh provensi dan kota hanya menjadi panitia pendukung saja. Karena hal itulah sebelum terbentuk kembali DMI maka dibuat forum, Fokotam ini" terang Rosyid dengan antusias.
"Melalui proses musyawarah, telah berhasil dibentuk Fokotama tingkat kecamatan dan ini harus diikuti oleh musyawarah-musyawarah yang sifatnya kontinyu atau berkelanjutan agar nantinya apa yang menjadi program kerja bisa benar-benar berjalan." pungkasnya. (hm)