Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp. 081 234 700 500 - Email : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2019 @ majalahbuser.com
Tegal - Video emak-emak pedagang kaki lima (PKL) di Tegal, Jawa Tengah mengomel ke petugas Satpol PP viral di media sosial. Ternyata emak-emak itu mengomel lantaran lapaknya digusur.

"Mereka itu PKL yang tergabung dalam Orpeta (Organisasi Pedagang Eks Taman Poci). Mereka berjualan di Taman Pancasila dan digusur karena akan dibangun taman di lokasi itu," kata Kabid Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kota Tegal, Heri Kurniawan, saat dihubungi wartawan via telepon, Minggu (4/10/2020) malam.

Heri menyebut peristiwa itu terjadi pada September lalu. Namun dia tak ingat waktu persis peristiwa itu terjadi. Lokasi video itu pun diambil di sisi selatan eks Taman Poci di Jl Pancasila, Tegal yang sedang dibangun menjadi taman.

"Lokasi di sebelah selatan eks Taman Pancasila yang sedang pembangunan," terangnya.

Senada dengan Heri, Kepala Satpol PP Kota Tegal Hartoto menyebut video viral itu sudah peristiwa lama. Dia menjelaskan aksi emak-emak PKL yang protes itu terjadi di sebelah barat stasiun, yang memang tidak diperkankan untuk PKL berjualan.

"Oh, itu video lama dah sebulanan, kok baru viral sekarang. Aksi protes PKL yang viral itu terjadi di sebelah barat stasiun. Kalau waktu persisnya saya nggak ingat karena hampir setiap hari penertiban," urainya.

Dihubungi terpisah, Ketua Orpeta Edi Bongkar menjelaskan peristiwa itu diambil pada 9 September 2020 lalu, sekitar pukul 17.00 WIB. Edi menyebut video itu dia unggah di laman Facebook Orpeta.

"Yang ngomong, 'nyari uang hari ini dengan berdagang buat makan besok, kok kaya teroris dijaga aparat keamanan banyak sekali', itu Maharani. Dia anggota Orpeta yang memprotes terhadap petugas yang menghalangi saat dirinya akan membuka lapak di sekitar taman Pancasila," ungkap Edi.

Dia menyebut kala itu, ada puluhan anggotanya yang akan berjualan di lokasi. Namun, puluhan anggotanya itu dilarang berjualan oleh petugas karena sudah direlokasi.

"Ada 80 anggota Orpeta ber-KTA saat ini masih menunggu tempat relokasi," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, video emak-emak PKL mengomel ke petugas viral. Emak-emak PKL itu protes karena dilarang berjualan hingga dijaga banyak petugas.

Video berdurasi 5 menit 17 detik itu salah satunya diunggah akun Instagram @lambe_turah, Minggu (4/10). Dalam video itu tampak seorang emak-emak berjilbab abu-abu protes agar bisa berjualan di lokasi.

"Kita gur (hanya) nyari tambah, nyari uang, dapat hari ini dimakan besok, ora (tidak) sampai menimbun. Ora sampai nyelengi (tidak sampai menabung), ngangsur bank cuma mbayar bunganya tok. Itu apa karena nggak bisa setor, (bayar) bunganya tok, berjalan aja dijalani. Kalau kita nggak berdagang nyari uangnya keprimen (bagaimana)? Nyari uang hari ini buat makan besok, nggo sangu (untuk bekal) besok kok kayak teroris dijaga sakmene akehe (segini banyaknya)," kata emak-emak dalam video itu, Minggu (4/10).

Dengan nada kesal emak-emak tampak protes karena dijaga banyak petugas saat berjualan. Sejumlah petugas yang ada di video itu juga merespons emak-emak itu dengan santai, ada yang hanya diam, menyoraki 'merdeka' hingga bertepuk tangan. (ams/ams/detik)
Minggu, 4 Oktober 2020

Viral Emak-emak PKL Ngomel ke Petugas, Begini Duduk Perkaranya
Tangkapan Layar WA:
Video viral emak-emak PKL ngomel ke petugas
      Berita Nasional :

       Berita Daerah