Jakarta - WHO mengumumkan wabah Corona sebagai pandemi. Sejumlah negara juga telah mengunci (lockdown) daerah-daerah yang diduga menjadi pusat penularan. Namun Presiden Jokowi mengatakan RI belum berpikir untuk lockdown.
"Belum berpikir ke arah sana," kata Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Jokowi menuturkan menghargai seluruh kinerja kementerian dan lembaga dalam penanganan virus Corona. Dia juga mengapresiasi kinerja pemerintah daerah dalam mengatasi wabah ini.
"Tapi saya sangat menghargai kerja sama seluruh kementerian dan lembaga termasuk juga pemerintah daerah saya ingin memberikan juga apresiasi terhadap daerah-daerah yang mampu mengedukasi masyarakat memberikan penjelasan yang baik seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat. Saya kira hal-hal seperti itu yang bisa menenangkan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan telah ada 114 ribu orang yang terinfeksi virus Corona di seluruh dunia. Maka dari itu, ia menyebut virus Corona sebagai ancaman pandemi. Italia sebagai salah satu negara dengan kasus Corona terbanyak bahkan sampai melakukan lockdown.
"Ancaman pandemi menjadi sangat nyata," ungkap dia pada Senin (9/30).
Sementara, Peta sebaran pasien positif virus Corona (COVID-19) tidak diungkapkan pemerintah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasannya.
"Sebetulnya kita inginnya menyampaikan tapi kita juga berhitung mengenai kepanikan dan keresahan di masyarakat, juga efek nantinya pada pasien apabila sembuh," kata Jokowi Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Jokowi pun menghargai negara-negara lain yang mungkin memiliki kebijakan lain. Namun dia memastikan bila Indonesia memiliki tim reaksi cepat yang langsung bekerja begitu ada informasi mengenai sebaran virus itu.
"Setiap negara saya kira memiliki policy yang berbeda-beda tapi yang jelas setiap ada cluster baru tim reaksi cepat kita sudah pasti memagari," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan pemerintah tak banyak membuka informasi mengenai penanganan virus Corona karena menghindari kecemasan di masyarakat. Namun Jokowi menegaskan bukan berarti pemerintah tidak memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.
"Langkah-langkah serius telah kita ambil. Tapi di saat yang bersamaan kita tak ingin menciptakan rasa panik, keresahan di tengah masyarakat," ujar Jokowi. (dhn/fjp/detik)