Kediri - majalahbuser.com, Klaster Bangkalan terdeteksi sudah masuk ke Kabupaten Kediri. Manyikapai hal tersebut, Pemkab Kediri mengambil langkah cepat dengan mengggelar Rakor Penanganan Covid-19 bersama Forkompinda di Pendopo Panjalu Jayati yang dipimpin langsung Bupati Hanindhito Himawan Pramana, Selasa (22/6/21).
Dalam rapat itu, Mas Bup Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, membenarkan sebaran virus Covid-19 klaster Bangkalan sudah masuk di Kabupaten Kediri, tepatnya di Kecamatan Tarokan. Terkait virus yang diduga jenis varian delta, menurutnya masih perlu pendalaman lagi.
"Saat ini ada tujuh warga Tarokan harus menjalani isolasi di rumah sakit," katanya.
Mas Bup Dhito minta kepada camat dan kepala desa/kelurahan di Kabupaten Kediri untuk menghidupkan kembali Satgas Covid-19 tingkat desa. Bahkan bila diperlukan, ia meminta kepada desa-desa melakukan lockdown skala mikro untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kediri.
"Kami minta kepada seluruh Bapak dan Ibu Camat, Bapak dan Ibu Kepala Desa, untuk menghidupkan kembali satgas covid di tingkat desa. Itu yang paling pertama," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Mas Bup Dhito juga menyampaikan bahwa mulai Selasa (22/6), semua kegiatan masyarakat, rumah makan, dan cafe-cafe harus sudah tutup pukul 21.00 WIB.
"Saya perintahkan kepada Kasatpol PP Kabupaten Kediri untuk memastikan mulai pukul 21.00 WIB sudah tidak ada kegiatan terutama di rumah makan, cafe, dan angkringan atau tempat keramaian lain," tegasnya.
Rakor tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Eko Rully Suryawan, Sekda Kabupaten Kediri Dede Sujana, dan perwakilan rumah sakit.
Sedangkan Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Kediri mengikuti secara daring.
Diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kediri menunjukkan grafik peningkatan. Tercatat per tanggal 21 juni 2021, jumlah kasus positif Covid-19 berjumlah 5.098. Dari jumlah tersebut, yang masih dirawat 108 orang, sembuh 4.495 orang, dan meninggal dunia berjumlah 486 orang. (Kominfo/Adv)