Kediri - majalahbuser.com, Guna mengurangi dampak buruk bencana longsor dan banjir di Kabupaten Kediri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan mitigas bencana di beberapa titik rawan.
Pemetaan dan pemantauan secara intens terlebih disaat hujan dengan intensitas tinggi tengah mengguyur wilayah Kabupaten Kediri dan sekitarnya.
Saifudin Zuhri,Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kediri mengatakan,pada musim hujan, potensi bencana alam seperti longsor, banjir dan krisis air bersih sering terjadi. Pihak BPBD telah melakukan mitigasi bencana di wilayah potensi bencana.
“Untuk wilayah Kabupaten Kediri, kita terus malakukan mitigasi terhadap daerah-daerah yang rawan terhadap banjir dan longsor. Bersama Tim Siaga Bencana Desa (TSBD),masing-masing desa yang terus up-date perkembangan wilayah masing-masing,” terang Saifudin.
Lebih lanjut Saifudin mengungkapkan tujuan utama dari mitigasi bencana adalah untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh alam khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam.
Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak atau resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.
Saifudin menambahkan, petugas BPBD Kabupaten Kediri telah melakukan pemetaan. Untuk wilayah yang berpotensi terjadi longsor dan banjir wilayah Kecamatan Mojo, Semen, Banyakan, Grogol, dan Tarokan.
"Untuk timur yang kita lakukan mitigasi bencana di wilayah Kecamatan Kandangan, Kecamatan Kepung, Kecamatan Puncu, Kecamatan Ngancardan Kecamatan Plosokaten," tutup Syaifudin.
Pantauan majalahbuser.com di lapangan, mitigasi terhadap daerah-daerah yang rawan terhadap banjir dan longsor juga dilakukan BPBD di desa Bulupasar Kecamatan Pagu, Kamis, 25/2/2021.
Setidaknya ada 2 lokasi di daerah tersebut yang rawan longsor, keduanya berada di daerah aliaran sungai (DAS) di sepanjang sungai Sukorejo.
Saat menerima kunjungan Tim BPBD di desanya, Sekdes Bulupasar Kuntadi, SPd berharap BPBD segera mengambil tindakan atas rawannya longsor di bantaran sungai Sukorejo, mengingat di wilayah tersebut banyak bangunan (infrastruktur pertanian) vital seperti jembatan dan saluran irigasi yang sangat penting bagi petani. (kominfo/bsr1/adv)