Kediri - majalahbuser.com, Janji Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Bup Dhito untuk membuka pintu komunikasi dan bertatap muka langsung dengan seluruh lapisan masyarakat benar-benar dibuktikan dengan digelarnya acara Jumat Ngopi (Ngobrol Persoalan dan Solusi) di Pendapa Kabupaten Kediri.
Jum’at, 12 Maret 2021, Hadir dalam “Ngopi” Bareng Mas Bup Dhito dan Mbak Wabup Dewi ini, di antaranya Sekda Kabupaten Kediri, Dede Sujana, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala BPMPD, Kepala BKD, Kabag Umum, Kasatpol PP dan ASN setempat.
Sedangkan peserta Jum’at Ngopi antara lain Forum Komunikasi Madrasah (FKM) Kabupaten Kediri, tata ruang dan tata wilayah di Kampung Inggris, dari Aliansi Bima Sakti, perwakilan dari tenaga guru honorer atau K2, perwakilan kepala desa, aliansi lingkungan hidup, dan elemen masyarakat lainnya,
Dalam Jum’at Ngopi ini Mas Bup Dhito menjelaskan bahwa 100 hari kerja pertamanya akan memprioritaskan permintaan dari para GTT dan PTT supaya insentifnya merata.
“Pos anggarannya sudah ada, dan akan dieksekusi pada tahun ini. Begitu juga dengan guru Madin, sudah kita siapkan pos anggarannya. Ini akan dialokasikan kurang lebih enam ribu guru Madin,” kata Mas Bup Dhito.
Mas Bup Dhito juga meminta kepada aliansi lingkungan hidup untuk melakukan koordinasi dengan instasi terkait.
“Saya sampaikan kepada aliansi lingkungan hidup kalau kepentingannya untuk menyelamatkan sumber mata air dan lingkungan beserta ekosistemnya di Kabupaten Kediri, saya persilahkan untuk berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup,” kata Mas Bup Dhito.
Saat menjawab beberapa pengaduan dari perwakilan para aktivis yang tergabung dalam Aliansi Bima Sakti terkait pelayanan publik pada periode bupati sebelumnya “Saat menjabat bupati, kepentingan utama saya adalah melayani masyarakat sebaik mungkin. Selain itu tidak mempunyai kepentingan apapun sehingga merasa tidak mempunyai beban.
Saya pun juga sudah mengingatkan kepada seluruh kepala SKPD, agar bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan jangan pernah coba-coba melanggar hukum,”Segala persoalan yang disampaikan pada hari ini adalah permasalahan sebelum masa saya menjabat bupati.
“Terkait perizinan saya pastikan akan dipermudah, karena dengan adanya bandara baru di wilayah Kediri diharapkan akan menarik investor untuk menanamkan modalnya disini, sehingga diharapakan akan menyerap tenaga kerja yang banyak,” ujarnya.
Saat ditanya terkait banyaknya jalan rusak, Mas Bup Dhito menjelaskan kalau tidak bisa ditargetkan secara general.
“Kita prioritaskan paling awal sekarang di Jalan Gedang Sewu, karena itu sudah dibangun sepuluh koma sekian kilometer. Kalau masih ada satu koma sekian kilometer yang tidak terbangun akan sia-sia, karena masyarakat hanya melihat satu koma kilometer yang tidak dibangun hari ini. Jadi Jalan Gedang Sewu saya minta untuk diprioritaskan diselesaikan, baru jalan-jalan yang lainnya,” terangnya.
Sedangkan terkait Kampung Inggris, Mas Bup Dhito akan melihat masterplan yang sebenarnya sudah dibuat lima tahun lalu.
“Kita akan kembali ke masterplennya, apakah kondisi Kampung Inggris sekarang sudah sesuai dengan masterplan yang ada atau tidak,” lahan di perkebunan Sepawon dalam waktu setahun dipastikan akan selesai.
“Dan terkait reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang diduga korupsi, nantinya biar berurusan dengan KPK bagi yang berani korupsi, karena perlu diingat saya sudah melakukan pakta integritas dengan KPK, “ungkap Mas Bup Dhito, disambut gemuruh tepuk tangan dari peserta yang hadir.
Pantauan majalahbuser.com, acara “Ngopi” Bareng Mas Bup Dhito dan Mbak Wabup Dewi ini digelar tiap hari Jum'at, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (Kominfo/Adv)