Kediri - majalahbuser.com, Meski saat ini banyak usahawan mengalami kesulitan karena dampak pandemi Covid19, tetapi usaha bunga dan bibit tanaman buah-buahan sangat di Kabupaten Kediri tetap bergairah.
Seperti yang dilakukan oleh Mbah Sulis (58) yang menekuni usaha bunga serta bibit tanaman buah dan menjual koleksi bunga hiasnya distand depan halaman Pondok Labu GTT, Dusun Besuki, Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kab.Kediri.
Lelaki satu istri dengan 4 orang anak yaitu Mbah Sulis (58) ini menekuni usaha menjual tanaman yang beraneka ragam sejak 6 tahun silam, ia menjual bunga jenis anggrek dan bibit-bibit buah varietas unggul.
Mbak Sulis merupakan salah satu anggota UMKM Kelud Mandiri binaan Ibu Bupati dr.Haryanti Sutrisno mengatakan, bahwa sebelum menjadi penjual anggrek dan bibit-bibit buahan.
Ia adalah petani biasa yang menggarap sawah. Namun sering sekali merugi setiap panen, maka beralihlah ia menekuni usaha menjual anggrek dan bibit buah-buahan.
Menjadi anggota UMKM Kelud Mandiri ini ternyata sangat bermanfaat baginya, ia banyak mendapatkan bimbingan serta penyuluhan dari petugas-petugas lapangan dari dinas terkait dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kediri.
Ia juga banyak belajar dari petani tanaman hias anggrek yang ada di wilayah Kabupaten Kediri yang tergabung pada kelompok UMKM Kelud Mandiri. Kemudian ia menerapkan ilmu yang didapat untuk menekuni tanaman bunga hias yang sekarang mulai ngetren lagi.
“Bunga anggrek jenis Pandan saat ini punya nilai harga jual tinggi di kisaran harga antara 1,5 juta sampai dengan 2,5 juta, kemudian saya juga menjual tanaman bunga lainnya yang murah seperti jenis Asoka, Mawar serta yang lain,” jelas Mbah Sulis.
Lebih lanjut Mbah Sulis juga mengatakan, bahwa bukan hanya bunga saja yang ia tekuni, namun ia menjual berbagai macam bibit-bibit tanaman buah varietas unggul.
Dari usaha menjual tanaman hias dan bibit-bibit buah ini, disertai keuletan selama 6 tahun berusaha, akhirnya Mbah Sulis mendapatkan hasil dengan meraup keuntungan yang dapat untuk menunjang kehidupan keluarganya. (Kominfo/Adv)