Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya Jl. Ahmad Yani D-6 Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543 E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Surabaya - Beberapa orang berpakaian doreng nampak berseliweran di Balai Kota Surabaya, Jl Jimerto, Jumat (9/11/2012).
Demikian juga di dalam kantor-kantor di kawasan itu juga dipenuhi sekelompok orang berbaju tentara. Mereka bukanlah TNI atau pasukan militer khusus, melainkan PNS (Pegawai Negeri Sipil) Pemkot Surabaya.
Sabtu, 10 Nopember 2012
Tumbuhkan Jiwa Kepahlawanan dan Semangat Juang
Hari Pahlawan, PNS Surabaya Wajib Berkostum Pejuang
Sudah menjadi tradisi bahwa dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya dihimbau mengenakan pakaian ala perjuangan pada tanggal 9 dan 10 Nopember. Tahun ini, himbauan tersebut tercantum dalam surat edaran Walikota bernomor 003.3/5523/436.3.1/2012.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Nanis Chairani mengatakan, tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2012 yakni “Semangat Kepahlawanan untuk Indonesia Sejahtera”. Selain memakai baju pejuang, masyarakat juga dihimbau mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh besok, Sabtu (10/11/2012) mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
“Guna menghormati jasa para pahlawan, besok tepat pukul 08.15, seluruh warga Surabaya akan mengheningkan cipta selama 60 detik, ditandai dengan sirine, bedug masjid, dan lonceng di gereja,” ujar Nanis.
Menurut mantan Camat Krembangan ini, dengan mengenakan kostum bertema perjuangan, dapat menumbuhkan nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalis.
Jiwa itulah yang kata Nanis harus ada di setiap warga Surabaya. Untuk itu, tradisi berbaju pejuang dan memutar lagu-lagu heroik tak hanya diterapkan di kalangan pemerintah saja, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, mulai dari perusahaan swasta, bank, supermarket, hotel, hingga sekolah-sekolah sebagaimana tercantum dalam surat himbauan Walikota Surabaya.
“Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan. Maka, tradisi heroik semacam ini bukan hanya milik beberapa instansi saja, melainkan milik seluruh warga Surabaya. Semua harus mendukung dan sama-sama memiliki jiwa kepahlawanan,” pungkas Nanis. (lensaindonesia)
PNS Pemkot Surabaya ketika berpakaian pejuang saat bekerja