Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Dua otak di balik rencana pemboman Depok dan Tambora, Baderi Hartono (45) dan Rudi Kurnia Putera (45) ditangkap hari ini di Solo.

Dua orang ini adalah tokoh sentral di balik penemuan bom yang ditemukan di beberapa tempat.
Minggu, 23 September 2012

Terduga Teroris Solo, Guru Pembuat Bom
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pada Sabtu, 22 September 2012, bahwa kedua orang ini memiliki peran penting dalam aksi perakitan dan perencanaan penyerangan.

"(Mereka yang) merekrut, mengajak, membuat, belanja untuk membuat bom rakitan ini. Ini adalah BH (Baderi) dan RK (Rudi), Jadi, BH dan RK merupakan tokoh penting dari kelompok ini (Toriq cs) yang namanya kami belum dapat," ungkap Boy.

Ditanya apakah keduanya yang mengajarkan Toriq cs membuat bom, Boy mengatakan, "Benar sekali, dia mengajarkan."

Kelompok Toriq diketahui membuat bom yang ditemukan di Tambora, Jakarta Barat, Beji-Depok, dan Bojong Gede, Bogor. Boy menjelaskan bahwa delapan orang yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Solo, pernah menempati rumah di Bojong Gede.

"Mereka pernah ada di sana juga di Bojong Gede. Mereka terungkap hadir di sana. Itulah yang terus ditelusuri. Ternyata, merekalah yang memiliki peran lebih besar dalam rencana di Depok, Beji, Tambora itu," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan.


Polisi Sita Empat Bom Pipa dan Bom Cair di Solo

Tim Penjinak Bahan Peledak melakukan penggeledahan terhadap beberapa kediaman terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, hari ini. Mabes berhasil menyita bom cair dan empat bom pipa aktif beserta sejumlah bahan peledak lainnya.

"Di kediaman BH di Desa Griyan Panjang, Laweyan (Surakarta) ditemukan sebelas detonator, pipa casing yang digunakan untuk bom pipa, kemudian ada bahan kimia, termasuk pupuk urea, belerang, bahan-bahan campuran, dan beberapa dokumen, serta buku-buku masalah jihad," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu 22 September 2012.

Polisi juga melanjutkan penggeledahan di rumah K. Di sana, tim menemukan sejumlah bom aktif yang siap digunakan. "Yang ditemukan bom cair atau nitrogliserin, bom pipa aktif ada empat buah, dan bahan-bahan campuran untuk bahan peledak, black powder, dan bahan campuran yang masih belum digunakan," ujar Boy.

Polisi juga melakukan penggeledahan di lokasi rumah N. Saat ini, tim masih melakukan penggeledahan, tapi belum diketahui hasilnya.

"Kami masih ada satu lokasi lagi yang dilakukan penggeledahan di wilayah Kelurahan Panjang, yang terkait pemeriksaan saudara N (46). Kami belum dapatkan hasilnya apa. Sementara dua lokasi sudah kami dapatkan gambarannya," ujar Boy.

Dari hasil penggeledahan di Solo, pihaknya telah menangkap delapan orang di antaranya BH (45), RK (45), K (43), N (46), FN (18), If (30), BN (28), dan P (29). (VIVA)
Barang bukti bom Depok yang masih terkait temuan di Solo

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :