Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Surabaya - Kerusuhan di Sampang, Madura, menyita perhatian banyak pihak. Termasuk orang nomor satu di jajaran Polda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko. Kapolda turun tangan ke lapangan memantau pergerakan rusuh massa yang terjadi sekitar 11.00 WIB.

Melalui pesan singkat, Kapolda Jatim membenarkan bahwa dirinya datang langsung ke Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura.
Senin, 27 Agustus 2012

Kapolda Jatim Turun Tangan Atasi Rusuh Sampang
Polisi berjaga-jaga di lokasi pembakaran pesantren di Madura

"Saya langsung meninjau lokasi, semoga situasi kembali kondusif," tulis singkat Irjen Pol Hadiatmoko via Short Message Service (SMS), Minggu (26/8/2012).

Sayangnya, hingga pukul 19.00 WIB, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib masih belum bisa dikonfirmasi terkait kejadian ini. Kabar terakhir, Polda Jatim telah mengirim ratusan personel polres-polres di Pulau Madura dan 1 kompi Brimob Polda Jatim.

Dugaan awal, kerusuhan ini bermula dari cekcok yang terjadi antara santri pengikut Syiah dengan sekelompok orang yang tak dikenal. Mobil para santri yang hendak keluar dari Sampang itu dihadang dalam perjalanannya ke Bangil sekitar pukul 11.00 WIB.

Kemudian, rusuh masa ini semakin memanas ketika salah seorang anggota kelompok itu terkena bom bondet yang berisi gotri. Bom itu sendiri ditanam sebagai ranjau di areal rumah para pengikut Syiah.


Puluhan Pengikut Syiah Diungsikan ke Kecamatan Omben

Imbas kerusuhan berlatar belakang agama di Sampang, puluhan pengikut Syiah diungsikan. Sebanyak 56 orang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak diamankan ke kantor Kecamatan Omben.

"56 Orang dari kelompok Syiah telah diungsikan ke Kecamatan Omben," kata Kompol Alfian Nurizal, Minggu (26/8/2012).

Pria yang menjabat sebagai Kabagops Polres Sampang ini juga menjelaskan, para pengungsi tersebut bila dirinci yakni terdiri dari 32 perempuan dan 23 laki-laki.

"Untuk sementara kami mendata ada 32 pengungsi perempuan dan 23 laki-laki, diantara mereka ada juga yang masih tergolong anak-anak," tutur dia.

Sedangkan, sebanyak 4 orang yang menderita luka-luka telah dirawat di RSUD Sampang. Mereka mengalami luka ringan di area kepala, bibir dan juga kaki akibat pukulan benda tajam.

"4 Orang sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sampang. Mereka rata-rata mengalami luka ringan di area Kepala, bibir dan juga kaki," tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan massa antara pengikut Syiah dan kelompok Suni pecah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Omben, Kabupaten Sampang, Madura. Bentrok yang menjatuhkan 2 korban tewas ini bermula dari cekcok yang terjadi antara santri pengikut Syiah dengan sekelompok Suni.

Mobil para santri yang hendak keluar dari Sampang itu dihadang dalam perjalanannya ke Bangil sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian, peristiwa ini semakin memanas ketika salah seorang anggota kelompok Suni itu terkena bom bondet yang berisi gotri. Bom itu sendiri ditanam sebagai ranjau di areal rumah para pengikut Syiah.


Tiga Pelaku Penyebab Kerusuhan Sampang Masih Dalam Pengejaran

Buntut kerusuhan di Sampang, polisi menduga ada 3 provokator penyebab bentrok. Kabag Ops Polres Sampang hingga kini mengejar 3 pelaku dari kelompok Suni yang dicurigai.

"Kami menduga ada tiga provokator. Sekarang masih dalam pengejaran petugas," kata Kompol Alfian Nurizal, Minggu (26/8/2012).

Tiga pelaku tersebut, lanjut dia, berinisial H, H dan S. Ketiganya diyakini berasal dari kelompok Suni.

"H, H, dan S dari kelompok Suni," terang dia.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan massa antara pengikut Syiah dan kelompok Suni pecah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Omben, Kabupaten Sampang, Madura. Bentrok yang menjatuhkan 2 korban tewas ini bermula dari cekcok yang terjadi antara santri pengikut Syiah dengan sekelompok Suni. Mobil para santri yang hendak keluar dari Sampang itu dihadang dalam perjalanannya ke Bangil sekitar pukul 11.00 WIB.

Kemudian, peristiwa ini semakin memanas ketika salah seorang anggota kelompok Suni itu terkena bom bondet yang berisi gotri. Bom itu sendiri ditanam sebagai ranjau di areal rumah para pengikut Syiah.


sumber: detikSurabaya
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :