Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Semarang - Sejumlah siswa SMK Pendidikan Industri Kayu Atas (PIKA) Semarang disuruh menjadi pengemis di jalanan sebagai ujian untuk menjadi pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

Dua orang siswa terlihat mengemis di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa, mengenakan rumbai-rumbai dari tali rafia dan gelang lonceng di kaki dan tangannya.
Rabu, 11 Juli 2012

Siswa SMK PIKA Disuruh Jadi Pengemis
Saat lampu pengatur lalu lintas (traffic light) menyala merah, kedua siswa itu "beraksi" dengan menyodorkan wadah yang terbuat dari anyaman bambu kepada pengendara yang berhenti. Beberapa pengendara nampak memberikan uang.

Menurut Rendy, salah seorang siswa SMA PIKA Semarang yang ditemui di lokasi, mereka tengah menjalani ujian menjadi pengurus OSIS yang salah satunya menyuruh mereka menjadi pengemis di jalanan.

"Ujian menjadi pengurus OSIS ini diikuti 12 siswa, termasuk kami. Tidak semuanya disuruh menjadi pengemis, kebetulan kami yang kebagian peran sebagai pengemis," kata siswa yang akan naik kelas XI itu.

Para peserta ujian pengurus OSIS sebanyak 12 siswa itu dibagi peran masing-masing, seperti pengemis, pengelap kaca mobil, penjual koran, dan waria pengamen yang ditempatkan dalam tujuh titik berbeda.

"Dengan menjadi pengemis ini, kami bisa merasakan sulitnya mencari uang, merasakan kehidupan orang miskin. Harapannya. ini bisa melatih mental kami. Pengurus OSIS harus siap mental menghadapi tugas," katanya.

Senada dengan itu, Johan, rekannya yang juga kebagian menjadi pengemis di tempat sama mengakui bahwa perasaan malu memang sempat menghinggapi mereka, tetapi bagaimanapun juga ujian harus dijalankan.

"Ya ada perasaan malu sedikit (disuruh mengemis, red.). Namun, kami bisa merasakan kalau susah juga mencari uang," katanya seraya mengatakan ditarget selama satu jam mengemis ditarget mendapatkan Rp30 ribu.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Semarang Sudjono mengatakan pihaknya akan meminta laporan pertanggungjawaban kegiatan itu dari SMK PIKA Semarang.

"Kami masih mencoba berpikir positif dulu mengenai kegiatan ini, sembari menunggu konfirmasi sekolah. Setiap program sekolah harus mendasarkan pada analisis kebutuhan dan kemanfaatan bagi siswa," katanya.

Kalau ternyata kegiatan itu didasarkan pada analisis kebutuhan dan kemanfaatan yang bisa dipertanggung jawabkan, dalam arti memberikan manfaat positif bagi siswa, kata dia, mungkin masih ditoleransi.

"Namun, kalau ujian pengurus OSIS dengan menyuruh siswa menjadi pengemis tidak didasari analisis kebutuhan, kami akan memberikan sanksi. Banyak kegiatan positif lain untuk ujian melatih mental," kata Sudjono. (ant)

      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :