Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Adnan Buyung Nasution, meluncurkan buku berjudul "Nasihat untuk SBY" di Jakarta, Jumat (25/5/2012).

Dalam buku tersebut, Buyung tak sungkan menceritakan lika-liku dan suka-duka selama menjadi anggota Wantimpres angkatan pertama (2007-2009), termasuk sulitnya melakukan komunikasi (lack communication) dengan sang presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Minggu, 27 Mei 2012

Demokrat Marah Adnan Buyung Bocorkan Rahasia SBY
Disebutkan Presiden SBY jarang meminta nasihat dan pertimbangannya. Dan banyak nasihat dan pertimbangan pula yang tidak didengar sang kepala negara. Tidak tersedianya jalur yang efektif dan praktis untuk bertemu Presiden. Selama satu setengah tahun menjadi anggota Wantimpres, Adnan hanya tiga kali ia bisa berkomunikasi langsung dengan Presiden.

Sejumlah politisi Partai Demokrat tak terima Adnan membuka rahasia tentang tidak adanya komunikasi Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina PD, SBY dan Wantimpres itu ke publik melalui buku.

Ketua Fraksi PD DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf, menilai apa yang dilakukan Adnan itu tidak etis.

Menurutnya, jika Adnan selaku anggota Wantimpres kecewa lantaran kesulitan komunikasi dengan Presiden, maka dirinya lah yang harus instropeksi diri. Dan bukan justru mengumbar rahasia tersebut ke publik.

"Sangat tidak etis kalau hal itu diceritakan. Semestinya hal itu tidak perlu diungkapkan," ujar Nurhayati di DPR, Jakarta, Jumat (25/5/2012).

Nurhayati yang juga pernah menjadi staf khusus Ibu Negara Ani Yudhoyono menilai Presiden SBY sebagai pimpinan yang sangat hangat dan memberi kesempatan dan mendengar aspirasi bawahan.

Namun, dapat dimungkin banyak orang yang segan terhadap Presiden SBY. "Saya bisa berkomunikasi dengan beliau, simple (sederhana) sekali, dan mudah sekali. Jadi, saya heran saja dengan buku itu," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen PD, Saan Mustofa, mengatakan sebenarnya pengungkapan rahasia yang terjadi antara presiden dengan Wantimpres bukan sekadar masalah etika politik, tapi juga Undang-undang. Sebab, Undang-undang tentang Wantimpres mengatur anggota Wantimpres tidak boleh mengungkap rahasia itu ke publik kendati tidak lagi menjabat.

"Kan ada mekanismenya yang semestinya disampaikan langsung ke presiden. Karena seorang wantimpres harus melihat sisi etika, bukan hanya Undang-undang. kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari dulu saja saat menjabat diungkap?" tegas Saan.

Menurutnya, seharusnya unek-unek Adnan disampaikan saat menjabat anggota Wantimpres. Bukan justru mengumbar rahasia itu ke publik saat tidak lagi menjabat.

Saan yang juga Sekretaris Fraksi PD di DPR ini memandang Presiden SBY sebagai pemimpin yang anti-kritik dan tidak pernah membatasi komunikasi dengan para menteri dan anggota Wantimpres.


Buyung Sadar Langgar UU Wantimpres, Siap Dituntut SBY

Pengacara senior Adnan Buyung Nasution sadar betul, dengan diterbitkan buku 'Nasihat untuk SBY',  dirinya telah melanggar undang-undang Nomor 8 tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

"Saya tahu dan sadar telah melanggar itu," ujar Adnan Buyung Nasution usai acara bedah buku 'Nasihat untuk SBY' yang digelar di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (25/5/2012).

Meski mantan anggota Wantimpres periode 2007-2009 ini sadar telah melanggar, dirinya memang sudah siap menanggung resiko dengan mengambil langkah yang kontroversial.

"Orang bilang saya kontroversial, tetapi musti ada orang yang berani," kata Buyung.

Apabila pascapenerbitan buku ini Presiden SBY menuntutnya, pria berambut putih ini pun siap dan menantang sang Presiden di pengadilan.

"Dengan segala resiko saya dituntut SBY, silakan saya tantang. Ini bukan buat cari nama, tapi tanggung jawab moral dan etika politik kepada rakyat," kata Buyung. (tribunnews)
Adnan Buyung Nasution dalam peluncuran buku edisi kedua karyanya, Nasihat untuk SBY

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :