Ibu yang frustasi tersebut adalah Ratna (35). Sedangkan dua anak kandungnya yang sudah diminumi racun adalah Yusuf (8) dan Ardi (6). Kini mereka masih dirawat di RSU dr. Soetomo.
"Kejadiannya kemarin di saat orang-orang sedang menunaikan sholat Jumat," kata Ali, tetangga korban saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/3/2012).
Ketika itu, kata Ali, Ratna memaksa dua anaknya meminum racun tikus yang telah dilarutkannya ke dalam air putih di dalam sebuah gelas bening. Setelah anaknya, giliran dia yang menenggak air racun itu.
Sambil menunggu ajal, Ratna melihat anaknya muntah-muntah akibat efek racun. Dari situlah kesadaran Ratna bangkit. Merasa kasihan dan tak tega melihat anaknya muntah, Ratna yang sempoyongan berlari ke kamar sebelah.
"Ratna meminta tolong ke tetangga kos itu sambil menyerahkan kartu jamkesmas," tambah Ali.
Kejadian itu kontan membuat panik tetangganya. Bersama ketua RT dan warga lain, Ratna dan dua anaknya dilarikan ke RSI Jemursari yang kemudian dirujuk ke RSU dr. Soetomo. Diduga Ratna frustasi karena persoalan ekonomi yang menghimpitnya.
Sementara itu, Polsek Wonocolo justru belum tahu dan mengaku belum menerima laporan adanya peristiwa tersebut. "Saya belum mendapat laporan. Baabinkamtibmas saya juga belum laporan ke saya. Itu dimana, gimana kejadiannya," ujar Kapolsek Wonocolo, Kompol Machali.
Sebelum Ajak 2 Anaknya Minum Racun Tikus, Ratna Curhat di Buku Harian
Sebelum mengajak kedua anaknya meminum racun tikus, Ratna (35) mengeluh tidak memiliki uang dan utangpun menumpuk. Ibu rumah tangga yang kost di Jemur Wonosari Gang Modin itu putus asa dan ingin mengakhiri hidup bersama.
Motif yang menyebabkan Ratna (35) gelap mata ini terungkap di dalam buku harian miliknya yang ditemukan. Di buku harian tertulis bahwa keluarga kecil itu mempunyai hutang Rp 4 juta.
Hutang sebelumnya sudah dilunasi dengan menjual motor yang mereka miliki. Namun tidak dijelaskan hutang tersebut digunakan untuk keperluan apa.
Suami Ratna, Sugeng, bekerja sebagai seorang security yang bertugas di sebuah kantor media ternama di Surabaya. Selain dari gaji bekerja sebagai petugas keamanan, penghasilan keluarga itu juga berasal dari warung kopi yang mereka buka di pelataran Jatim Expo.
"Menurut penuturan salah satu kerabat korban, Ratna sudah dua hari ini tidak diberi uang belanja suaminya," terang kata Ali, tetangga korban kepada wartawan, Sabtu (24/3/2012).
Frustasi dengan beban keuangan keluarga yang berat membuat jiwa Ratna tak stabil. Kekecewaan dan sakit hati atas tekanan hidup diwujudkan Ratna dengan melakukan bunuh diri.
Namun niatnya gagal. Ratna yang melihat Yusuf (8) dan Ardi (6) muntah-muntah pun tak tega. Dalam kondisi sempoyongan, Ratna yang juga telah menenggak racun itu minta tolong tetangganya, Jumat (23/3/2012).
Kini Ratna dan kedua anaknya masih dirawat di RSU dr. Soetomo untuk pemulihan kesehatan. Sementara hingga Pukul 18.00 Wib, suami Ratna belum berhasil ditemui. (detikSurabaya)