Kursi buatan Jerman tersebut dibawa menuruni tangga melalui pintu samping gedung. Belasan petugas pamdal ikut mengawal pergantian kursi itu.
Kursi-kursi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam lima mobil boks di parkiran DPR. Total kursi yang ditukar sebanyak 178 kursi, dengan rincian empat kursi untuk pimpinan, 85 kursi untuk anggota, dan sisanya untuk tamu yang terlibat pembahasan anggaran. Harga total kursi itu disebut mencapai Rp 4 miliar.
Menurut pihak Sekretariat Jenderal DPR (Setjen DPR), barang lain yang akan ditukar adalah lampu impor dari Belanda seharga Rp 1,9 miliar dan sound system nirkabel. Rencananya, kursi itu akan ditukar dengan kursi buatan lokal berharga antara Rp 1,5 juta dan Rp 2 juta, begitu pula lampu lokal dan perangkat suara dengan kabel. Pihak Setjen DPR menyebutkan, penukaran barang itu dapat menghemat sekitar Rp 5 miliar.
Seperti diberitakan, penukaran barang-barang di ruangan Banggar itu dilakukan pascakritikan dari berbagai pihak. Biaya renovasi yang menelan dana hingga Rp 20,3 miliar terhadap ruangan tersebut dinilai tak masuk akal. Pihak Setjen menyebut besarnya biaya itu lantaran mahalnya interior yang mencapai Rp 14 miliar.
Saat ini, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tengah mengusut proyek itu atas permintaan pimpinan DPR. Belum diketahui ada atau tidaknya korupsi dalam proyek renovasi tersebut.
Ruang Banggar Dibongkar, Barang Mahal Jadi Milik Kontraktor
Ruang Badan Anggaran DPR dikabarkan akan dibongkar, Kamis (2/2/2012) malam hari ini. Barang-barang yang sempat disorot, seperti kursi impor dan LCD, akan diangkut menggunakan truk tronton dan diganti barang-barang lokal.
"Ruang Badan Anggaran lho, nanti malam," ujar Anggota Badan Kehormatan DPR, Fachri Hamzah, ketika dihubungi wartawan.
Dipilihnya waktu malam hari untuk pembongkaran karena alasan teknis. Truk tronton yang akan membawa barang-barang baru bisa melintas di jalan tol pada saat malam hari.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Sekretariat Jendral (Setjen) DPR Jaka Winarko membenarkan akan ada pembongkaran tersebut. "Dalam waktu sesingkat-singkatnya. Karena kita tidak ingin mengganggu kegiatan, maka dilakukan malam hari. Bisa malam ini atau besok malam," ujar Jaka.
Pembongkaran perabotan itu, lanjut Jaka, sesuai dengan rekomendasi Badan Kehormatan (BK) DPR yang agar mengganti perabotan luar negeri atau impor dengan barang lokal. Perabotan yang akan diganti itu antara lain kursi untuk anggota, kursi pimpinan, wireless, serta beberapa lampu.
Pihak kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan (PP) bersedia mengganti barang-barang mewah tersebut dengan barang lokal sesuai dengan rekomendasi BK. Menurutnya, barang-barang impor itu nantinya akan menjadi milik PT PP.
"Berikutnya ada di pihak PP. PP bersedia mengganti sesuai rekomendasi BK," kata Jaka.
(kcm)