Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Perum Bulog hingga akhir 2011 hanya menyerap 1,8 juta ton beras petani di dalam negeri. Sementara serapan dari beras impor dipastikan akan mencapai 1,9 juta ton.

"Termasuk komersial (200.000 ton) semuanya itu mencapai 1,8 juta ton," kata Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso saat ditanya soal pengadaan beras dari dalam negeri di 2011, di kantor menko perkonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (4/1/2011).
Kamis, 05 Januari 2012

Bulog Lebih Banyak Serap Beras Impor daripada Petani 
Sementara itu di sisi lain, Sutarto mengatakan untuk pengadaan beras impor akan mencapai 1,9 juta ton. Meskipun sampai saat ini realisasinya baru mencapai 1,3 juta ton.

"Impor kita sampai 28 Februari 2012 habis. Kita ada memang keterbatasan. Di mana keterbatasan bongkar muat dan sebagainya. Kan total impor beras itu 1,9 juta ton sekarang sudah hampir 1,3 juta," jelas Sutarto.

Ia menambahkan pada Januari 2012 ini sebanyak 500.000 ton beras impor akan masuk bagian dari izin impor beras tahun lalu. Sementara itu beras impor dari Thailand sebanyak 165.000 ton sudah masuk ke Indonesia.

Bulog menargetkan ada pemasukan beras impor dari beberapa negara sebanyak 1,9 juta ton. Beras-beras itu berasal dari negara Thailand, India, dan Vietnam. Beras dari Thailand 300.000 ton lebih, Vietnam 300.000 ton lebih, India sebanyak 250.000-400.000 ton lebih.


Pemerintah Pastikan Tak Ada Tambahan Impor Beras di 2012

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan belum ada rencana pemerintah untuk melakukan tambahan impor beras di 2012. Menurutnya, impor hanya dilakukan ketika stok beras mulai mengkhawatirkan.

"Impor itu bukan sesuatu yang direncanakan. Just in case saja," kata Hatta di Kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (4/1/2012).

Ia menjelaskan beras impor yang masuk awal 2012 merupakan izin impor beras yang telah dikeluarkan pada tahun 2011.

"Sekarang tidak ada planning di 2012 (impor beras). Kecuali sisa kemarin yang harus masuk di Januari 2012 dan awal Februari 2012," jelasnya.

Hatta juga menyampaikan mengenai Harga Pokok Produksi (HPP) beras. Menurutnya, HPP bisa saja dilakukan penyesuaian untuk dinaikkan ketika memang diperlukan setelah selama 2 tahun tidak mengalami kenaikan.

"Bisa saja di adjust, itu HPP itu sebenarnya bukan patokkan harga pembelian. HPP itu batas bawah petani untuk bisa menjual dimana tidak boleh dibawah itu. Nanti disesuaikan kembali berapa modal petani, inflasi dan dilihat rencana produksi lebih jauh," terangnya.

Bulog menargetkan ada pemasukan beras impor dari beberapa negara sebanyak 1,9 juta ton. Beras-beras itu berasal dari negara Thailand, India, dan Vietnam.

Beras dari Thailand 300.000 ton lebih, Vietnam 300.000 ton lebih, India sebanyak 250-400.000 ton lebih. Proses pemasukan beras impor ini akan berakhir sampai 20 Februari 2012. (detikFinance)
Pegunjuk rasa meminta anggota dewan berani menolak impor beras karena mewakili rakyat yang mayoritas petani. Apalagi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan stok beras cukup

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :