Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, mengaku kehilangan salah satu sahabatnya, Pemimpin Republik Rakyat demokratik Korea, Kim Jong Il yang wafat akhir pekan lalu.

Bagi mantan Presiden RI ini, Kim Jong Il adalah sosok seorang pemimpin berkarakter yang teguh dalam keyakinan politiknya dan kokoh dalam menjaga kedaulatan negara.
Selasa, 20 Desember 2011

Kim Jong-il Wafat, Megawati Kehilangan Sahabat
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il (Reuters)
"Sebagai seorang sahabat, saya sungguh merasa kehilangan. Persaudaraan diantara kami sudah berlangsung lama," kata Megawati dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin, 19 Desember 2011.

Megawati menilai, di bawah kepemimpinan Kim Jong Il, Korea Utara (Korut) mampu menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan. Bahkan Korut, mampu berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, karena menyatunya rakyat dengan pemimpinnya.

Bagi Megawati, dirinya dan Kim Jong Il memahami betul persahabatan antara Korut dan Indonesia. Khususnya ketika Presiden RI, Soekarno dan Presiden Korut Kim Il Sung bersama-sama membangun jembatan persaudaraan diantara keduanya.

"Atas dasar hubungan persaudaraan tersebut, maka saya mengharapkan agar kepemimpinan Republik Rakyat Demokratik Korea yang baru nanti mampu meneruskan perjuangan Presiden Kim Il Sung dan Ketua Komite Pertahanan Republik Rakyat Demokratik Korea, Kim Jong il," kata Megawati.

Seperti diketahui, Pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong-il dinyatakan meninggal dunia di usianya yang ke-69, pada Sabtu 17 Desember 2011. Berita duka ini menyusul kabar ia terkena stroke pada tahun 2008 lalu.


Kim Jong-il Meninggal, Mengapa China Terpukul

Pemerintah China mengaku terpukul mendengar kabar meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-il. Namun, China yakin Korut dapat melalui kesedihan mereka dan tumbuh menjadi negara yang lebih kuat.

"Kami terpukul mendengar berita mengejutkan tentang meninggalnya pemimpin paling senior Korea Utara Kim Jong-il, kami berduka cita dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Ma Zhaoxu, kepada kantor berita Xinhua, diberitakan oleh Reuters, Senin 19 Desember 2011.

Dalam pernyataannya, Ma mengatakan bahwa Jong-il adalah pemimpin hebat yang telah memberikan kontribusi besar dalam hubungan antara Korut dan China. Melalui kepemimpinan selanjutnya, China yakin rakyat Korea dapat mengubah kesedihan mereka menjadi kekuatan dan persatuan.

"China dan Korut akan bekerja sama dalam meneruskan kontibusi positif dalam berkonsolidasi dan membangun persahabatan antara kedua partai, pemerintah dan rakyat, serta untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan wilayah," kata Ma.

China adalah salah satu sekutu Korea Utara setelah Rusia. Kedua negara ini merupakan tumpuan Korut yang diembargo dan diberi sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan akibat nuklirnya. Baik China dan Rusia kerap memberikan bantuan bahan makanan dan finansial yang sangat diperlukan oleh rakyatnya.

Kendati tidak terlalu menguntungkan, namun Korut merupakan salah satu benteng China dalam menghadapi AS dan negara-negara pendukungnya. Dalam beberapa bulan terakhir, Kim Jong-il tercatat beberapa kali mengunjungi China untuk meningkatkan kerja sama. (VIVAnews)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :