Adalah Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang mengungkapkan temuan mengejutkan ini.
“Dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza,” terang Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, dalam keterangan tertulisnya.
Menyikapi temuan, Bupati Garut Aceng Fikri mengaku bangga dan mengapresiasi terkait hasil penelitian tim Katastropik Purba.
Dalam pandangan Aceng, jika benar bangunan menyerupai piramida yang ada di Garut itu lebih tua dari piramida Giza di Mesir, akan sangat berpengaruh terhadap wilayahnya. Utamanya, bisa mengangkat nilai ekonomis Garut dan sekitarnya.
"Ini sangat luar biasa sekali, kalau toh ini benar. Kemudian bisa ditentukan sejarah dibangunnya berapa ribu tahun yang lalu. Tentu akan menjadi pusat budaya, menjadi sentral para pengunjung untuk datang. Sehingga menjadi objek wisata sejarah," tutur Aceng, Kamis 24 November 2011.
Dia menuturkan, dalam pertemuannya dengan Staf Khusus Andi Arief, jika penelitian selesai, maka akan segera diserahkan ke Pemerintah Kabupaten.
"Nanti, apakah Pemkab Garut akan menyerahkan kepada nasional atau internasional adalah peran masyarakat dan pemerintah Garut yang harus pandai menimbang," tuturnya.
Aceng mengaku, saat ini pihaknya hanya bisa menunggu kesimpulan resmi dari tim peneliti dan pemerintah pusat. Apakah, piramida yang ada di Garut memang lebih tua dari piramida Giza. "Yang kami bisa lakukan saat ini hanya menunggu hasil akhir penelitian," imbuhnya.
Saat ini saja, kata Aceng, di lokasi penemuan piramida sudah banyak pengunjung yang datang. Mereka, kata Aceng, ingin mengetahui langsung piramida yang ada di Garut. Karena selama ini, warga hanya mengetahui bangunan yang ditemui adalah piramida, hanya berdasarkan media massa.
"Saya sudah menginstruksikan Pak Camat dan Kepala Desa untuk menginformasikan kepada masyarakat soal penelitian ini. Karena hasil penelitiannya ini pun belum 100 persen benda purbakala," ucapnya.
Dia menceritakan awal riset yang dilakukan tim Katastropik Purba. Kala itu, riset geolog di bawah Koordinasi Tim Bencana Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana sejak awal sudah dikomunikasikan dengan Bupati dan Muspida.
Pada tahap awal, jelas Aceng, tim ini melakukan riset untuk patahan aktif di Jawa Barat. Termasuk di Desa Sukahurip Kabupaten Garut, guna mencari tahu sumber bencana purba.
Pada perkembangannya, kata Aceng, tim justru menemukan keganjilan dari gunung Sadahurip yang menurut para peneliti sukar dijelaskan secara geologis.
Ternyata, temuan tim ini, kata Aceng sangat mencengangkan warga Garut. Terdapat bangunan piramida yang dinilai lebih tua dari piramida Giza di Mesir.
"Saya berharap temuan ini bukan hanya menjadi jati diri Garut, tetapi akan membuka memori kita. Di tengah momentum perubahan, sudah saatnya seluruh nusantara menyadari pentingnya persatuan, perdamaian, disamping harus terus waspada bahwa adanya peristiwa bencana yang dulunya pernah terjadi," ungkap Aceng.
Selain itu, dia juga membantah isu, adanya kandungan emas dan uraniun di dalam gunung. "Isu adanya kandungan emas dan uranium di dalam Gunung tidaklah benar. Masyarakat diharapkan tenang, tetap mengikuti informasi resmi yang akan segera kami koordinasikan," pungkasnya. (umi)(VIVAnews)