Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Purworejo - Para petani tambak di Desa Jatikontal Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo yang menepati areal 10 hektare lahan gagal panen karena diterjang banjir laut pasang.

"Sedianya tambak rakyat itu sudah siap panen, tapi tiba-tiba diterjang banjir,” kata Kepala Desa  Jatikontal Suyanto, Minggu (6/11).

Budidaya tambak yang memanfaatkan dana bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) bidang kelautan itu menurut Suyanto, diperkirakan sekitar tiga minggu lagi sudah bisa dipanen. Tapi karena diterjang banjir, ikan ikut terbawa arus dan hilang.

Akibat gagal panen tersebut, para petani berharap bantuan pemerintah. Bahkan petani di Desa Gedangan dan Jatikontal menderita kerugian hingga Rp 300 juta.

Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan  Kabupaten Purworejo sudah meminta desa yang tambaknya terkena banjir ntuk melakukan pendataan kerugian akibat banjir. "Kami diminta untuk mendata kerugian, namun tujuannya untuk apa, kami tidak tahu," katanya kepada KRjogja.com, Minggu (6/11).

Para petambak yang terkena dampak dan sudah dilaporkan kepada pemerintah. Sedangkan petambak berharap bantuan karena untuk mengawali tebar butuh dana besar. Selain untuk membeli benih, petambak juga harus memperbaiki kolam yang rusak berat akibat banjir.

Terpisah, Petambak di Jatikontal Suyanto mengemukakan, meski mengharap adanya bantuan dari pemerintah, tetapi belum ada kelompok petambak yang mengajukan proposal bantuan. Namun, ia berharap data kerugian yang dimiliki pemerintah bisa menjadi bahan acuan untuk melakukan antisipasi banjir pada masa mendatang. (purworejonews)