Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Parepare - Tim dokter RSUD Andi Makkasau Parepare, Sulawesi Selatan, berhasil mengangkat dua sisa paku yang bersarang di punggung dan betis kiri Syafira (3) melalui operasi di ruang instalasi bedah sentral RSUD Andi Makkasau Parepare, Selasa (15/11/2011) pukul 11.30 Wita.
Rabu, 16 Nopember 2011

Operasi Berhasil, Tubuh Syafira Bebas Paku
Shamier Parez Safirah digendong oleh ibunya sebelum dioperasi di RSU Andi Makassau, Pare-pare, Sulawesi Selatan, Selasa (1/11/2011) Safirah lemas karena disuruh berpuasa oleh dokter

Tim dokter membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk mengeluarkan paku di punggung bocah asal Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang berukuran sekitar 2 sentimeter berwarna hitam. Setelah itu, tim dokter mengeluarkan paku di betis kiri Syafira. Operasi mengeluarkan paku kedua yang berukuran sekitar 2,5 cm ini membutuhkan waktu lima menit.

Usai dioperasi, Syafira dipindahkan ke unit gawat darurat. Spesialis bedah RSUD Andi Makkasau, Parepare, dr Kamaruddin, mengatakan, letak logam asing di punggung Syafira sedalam sekitar 14,5 millimeter dari permukaan kulit. Sementara logam di betis kiri terletak sekitar 12 millimeter dari permukaan kulit.

Kamaruddin mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan Syafira hingga tiga bulan ke depan. Jika setelah operasi ini atau hingga tiga bulan ke depan ditemukan lagi paku atau logam asing dalam tubuh Syafira, pihak kepolisian harus mengambil tindakan.

Namun, Kamaruddin tidak memberi penjelasan gamblang mengenai pernyataannya untuk apa polisi harus mengambil tindakan. Dia hanya bilang belum bisa memastikan penyebab masuknya paku-paku tersebut ke dalam tubuh Syafira.

Ahli bedah lainnya, dr Muchlis Gani, memastikan, keberadaan paku-paku tersebut bukan karena disantet, tetapi sengaja dimasukkan. Secara terpisah, ibu Syafira, Safira Hamsiah, senang setelah dua paku lainnya diangkat. Ia juga mengaku sudah tidak waswas lagi. Selepas dari perawatan rumah sakit, kemungkinan besar ia akan tinggal di Parepare.

Sebelum operasi pengangkatan paku di punggung dan betis Syafira ini, dokter sudah berhasil mengeluarkan 26 buah paku dari betis kanan dan kiri Syafira.


Dokter Menduga Paku Sengaja Dimasukkan

Keberadaan benda aneh dalam tubuh Syafira (3) sebenarnya sudah diketahui sejak sekitar enam bulan silam. Kala itu, keluarga Syafira masih tinggal di Soppeng, Sulawesi Selatan. Namun, karena tidak ada biaya, sang ibu menunda pengobatan Syafira sambil menunggu bantuan Jamkesda.

"Saya sendiri kaget setelah melihat persis paku yang dulu saya sempat keluarkan di Soppeng enam bulan lalu. Saya berharap, anak saya lekas sembuh. Saya tidak akan melepaskan pantauan terhadap anak saya sedetik pun," kata Ibu Syarifa, Selasa (2/11/2011) kemarin.

Informasi lainnya, paku-paku tersebut diduga sengaja dimasukkan. Pasalnya, pihak rumah sakit memastikan paku-paku tersebut adalah paku asli dan tidak mungkin tumbuh dengan sendirinya dalam tubuh Syafira.

Kecurigaan kian jelas setelah tim medis menemukan bekas luka yang sudah tertutup daging pada bagian betis sebelah kanan Syafira. Bekas luka itu sudah membentuk saluran menyerupai pipa. Dari saluran bekas luka inilah, dokter menduga paku-paku tersebut dimasukkan dengan sengaja.

"Secara medis, tidak mungkin paku itu tumbuh dalam tubuh manusia. Proses masuknya justru sementara kita lacak karena kita juga menemukan adanya paku yang baru dimasukkan. Dugaan ini muncul setelah tim menemukan bekas luka pada betis Syafira. Persoalan apakah ini tindak kriminal atau magis, kami tidak tahu," ujar ahli bedah RSUD Andi Makkasau, dr Kamaruddin Said. (Sumber :Tribun Timur)
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :