Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - DPR diminta mengedepankan hati nurani dalam memilih calon pimpinan (capim) KPK. Jangan memilih calon bermasalah, apalagi yang permisif dalam penerimaan gratifikasi. Juga yang membuat laporan kekayaan yang tidak benar.

"DPR permalukan diri sendiri di hadapan publik kalau masih memilih calon yang bermasalah dan kerap dikritik publik," jelas Koordinator Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (1/12/2011).

Jum'at, 02 Desember 2011

DPR Permalukan Diri di Hadapan Publik Bila Pilih Capim KPK Bermasalah
PANSEL CAPIM KPK. Menteri Hukum & HAM Patrialis Akbar (tengah) yang juga Ketua panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK tahun 2011 memimpin rapat perdana Pansel bersama Wakil Pansel Soeharto (kanan), Irjen Pol (purn) Ritonga di gedung Kementrian Hukum & HAM, Jakarta, Jumat (27/5)

Calon yang kerap dikritik publik itu merujuk pada Aryanto Sutadi. Febri menilai Aryanto permisif soal penerimaan gratifikasi.

Febri menambahkan, bila DPR ngotot ingin agar unsur polisi masuk KPK sangat tidak relevan. "UU KPK sama sekali tidak mewajibkan unsur polisi sebagai pimpinan," tambahnya.

Perlu dilihat, KPK dibentuk karena institusi hukum yang ada, kepolisian dan kejaksaan sudah tidak bisa dipercaya dalam pemberantasan korupsi.

"Jadi logika soal unsur polisi dan jaksa harus ada sulit dipahami," tuturnya.


4 Fraksi Kompak Dukung Bambang dan Abraham Jadi Pimpinan KPK

Fraksi PKB, Partai Hanura, PPP dan PKS satu suara mendukung Bambang Widjojanto menjadi pimpinan baru KPK. Kandidat lain yang mereka dukung adalah Abraham Samad.

"Bambang, Yunus, Abraham, Pandu dan Abdullah. Masing-masing punya kelebihan," ujar anggota Komisi III PKS, Aboebakar di gedung DPR, Jakarta, Kamis(1/12/2011).

Untuk memilih empat nama pimpinan KPK kata Aboebakar, pimpinan partai politik pasti turun tangan. Sejauh ini PKS menilai Abraham punya peluang cukup besar memperoleh dukungan.

"Pimpinan parpol pasti ada kebijakan. Suara berkembang yang belum terkontaminasi adalah Abraham," katanya.

Syarifuddin Suding dari Hanura melihat sosok Bambang Widjojanto, Abraham Samad, Adnan Pandu Praja dan Aryanto Sutadi pantas dipilih menjadi pimpinan KPK. Mereka-mereka ini sudah diminta menandatangani pakta integritas.

"Dari beberapa calon pimpinan KPK yang menandatangani pakta integritas itu Bambang Widjojanto, Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, dan Aryanto. Itu jadi pertimbangan utama bagi Hanura," kata Suding.

Menurut Suding, partai Hanura melihat Bambang Widjojanto adalah kandidat pimpinan KPK yang paling menjanjikan disusul Abraham. Sedangkan untuk dua nama lagi saat ini masih akan digodok oleh Hanura.

"Yang jelas Bambang Widjojanto, Abraham, yang dua lainnya masih akan dirapatkan dalam rapat fraksi malam nanti," tambahnya.

Sedangkan PPP menilai ratingnya tinggi adalah Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. "Bambang dan Abraham mendapatkan nilai 8 atau A," ungkap Anggota Komisi III DPR, Ahmad Yani.

Sementara untuk dua sisanya masih akan disaring. Ada tiga nama yang diusulkan diantaranya Yunus Husein, Adnan Pandu Praja dan Abdullah Hehamahua. "Akan kita komunikasikan dengan fraksi lain," tandasnya.

Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) juga mendukung Bambang Widjojanto dan Abraham Samad sebagai pimpinan KPK. PKB mendorong adanya regenerasi dengan catatan memiliki semangat tinggi dan idealis dalam memberantas korupsi

"Mas Bambang contohnya dia bagus, lalu yang muda harus diberi kesempatan juga seperti Abraham,"ujar Anggota Komisi III DPR, Marwan Jafar.

Menurut Marwan, untuk dua sisanya PKB masih belum memutuskan. PKB masih akan membahasnya di internal fraksi. "Sudah dua ya itu, yang lain nantilah masih besok,"jelas Marwan. (detikNews)

      Berita Nasional :

      Berita Nasional :

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :