Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi

Kediri - Ribuan orang berebut kembang ritual untuk mendapat berkah saat upacara suroan yang digelar di Pamuksan Prabu Sri Aji Joyoboyo Desa Menang Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

Sebelumnya dilakukan kirab Tombak Kyai Bimo di Balai Desa Menang. Setelah itu dilakukan tabur kembang setaman oleh 16 bocah yang belum baligh.

Warga yang hadir diperbolehkan memperebutkan kebang setaman dan melati yang sudah disebar di lokasi pamuksan dan halaman di sekitarnya. Kembang tersebut diyakini menghadirkan ketenangan dalam menjalani hidup dan memudahkan terkabulkannya sebuah permintaan.

"Menurut para sesepuh, jika mendapatkan kembang setaman bisa dijadikan sarana untuk mendapatkan berkah. Jadi ini hanya sebuah sarana saja sehingga kita tetap percaya dengan Sang Maha Pencipta," ungkap Putri, nama samaran gadis usia 16 asal Kediri sebagai salah satu peserta ritual, Minggu (27/11/2011).

Secara terpisah, juru kunci pamuksan Prabu Sri Aji Joyoboyo, Suratin yang menjadi pemandu acara mengatakan, ritual ini merupakan agenda tahunan yang rutin dijalankan oleh pihak desa bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Yayasan Hondodento, Yogyakarta.

Tujuannya adalah untuk mengenang Prabu Sri Aji Joyoboyo, raja pertama Kerajaan Mamenang yang dalam sejarah lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Kediri.

"Sesuai niatnya adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar Tuhan berkenan memberikan berkahnya, sesuai apa yang sudah diberikan kepada Sang Prabu," ujar Juru Kunci Suratin.

Usai ritual dan arak-arakan dilanjutkan menuju Sendang Tirto Kamandanu yang diyakini sebelumnya sebagai tempat pemandian Putri Raja. Seperti di Pamuksan, di lokasi Sendang Tirto Kamandanu juga digelar ritual yang intinya juga berharap kepada Yang Maha Kuasa agar Negara Indonesia tetap tentram, damai, aman dan terhindar dari segala musibah apapun. (detikSurabaya)