Penyebab tenggelamnya kapal masih belum diketahui," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Minggu (18/12/2011).
Dugaan sementara, kapal ini pecah saat dihantam ombak besar, karena kelebihan kapasitas, kapal fiber tersebut bermuatan 250 imigran. Padahal kapal itu hanya mempunyai kapasitas untuk 100 orang.
Sementara ini baru 33 penumpang yang berhasil ditemukan. Mereka dirawat di Pelabuhan Prigi.
"Jumlah seluruh penumpang 215 orang, 182 penumpang masih hilang. 33 Orang sudah ditemukan. Penumpang yang selamat sementara ditampung di Gedung Pelabuhan Perikanan Nusantara di Pelabuhan Prigi," katanya.
Saat ini Tim SAR terus melakukan pencarian dibantu dengan TNI dan Polri. Evakuasi korban terkendala jarak lokasi kecelakaan yang cukup jauh.
"BPBD berkoordinasi dengan TIM SAR, TNI, Polri untuk terus melakukan pencarian korban yang masih hilang. Evakuasi korban kapal tenggelam ini terhambat karena jauhnya lokasi kecelakaan yaitu dua puluh lima mil dari daratan Prigi," tutupnya.
KRI Untung Suropati Dikerahkan Cari Korban Kapal Tenggelam
Armatim TNI AL mengerahkan satu unit kapal KRI Untung Suropati ke perairan Watu Limo pantai selatan Trenggalek, Jawa Timur. Kapal digunakan untuk membantu mencari sekitar 182 imigran gelap asal Timur Tengah yang masih hilang.
"Kita akan membantu dengan mengirimkan KRI Untung Suropati 872," ujar Kadispen Armatim Letkol (Laut) Yayan Sugiyana, Minggu (18/12/2011).
Yayan menerangkan, sebelum berangkat ke perairan Prigi, Watu Limo, Trenggalek, KRI Untung Suropati terlbih dahulu diisi bahan bakarnya.
"Mungkin sekitar pukul 11.00 WIB siang nati berangkat ke lokasi," tuturnya.
Sekitar 50 personel TNI Angkatan Laut akan berangkat menuju lokasi kejadian dengan menumpang KRI Untung Suropati. Mereka membantu tim Basarnas serta Polri dan masyarakat nelayan mencari korban imigran gelap yang tenggelam di perairan Prigi.
"Sesuai prosedur, kita tetap berkoordinasi dengan SAR," jelasnya.
Kapal berisi imigran gelap tersebut tenggelam kemarin siang, Sabtu (17/12/2011). Tiga puluh tiga orang yang berhasil diselamatkan sebagian mengalami luka robek di tangan atau kaki akibat terlalu lama mengapung di dalam air.
Mereka telah ditangani oleh tim medis dari rumah sakit setempat. Sementara itu 182 orang masih belum diketahui keberadaannya. (detikNews)