Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Timika -Sebanyak tujuh orang terluka akibat perang panah antara warga Kampung Banti I dan Kampung Banti II, Senin 26 Desember 2011.

Warga Kampung Banti I yang terluka adalah Terinus Jawame (luka kampak paha kanan), Demianus Uamang (luka kena senapan angin bagian dada) warga yang terluka dirawat d RS Banti.
Selasa, 27 Desember 2011

Perang Panah di Papua, Tujuh Orang Terluka
Sementara warga Kampung Banti II yang terluka adalah Obajana Natkine (telapak kaki kanan kena panah), Edianus Magai (luka panah tangan kiri) Edi Omaleng (luka panah pinggang kiri) Yoni Magai, dan Slamet Sumianto, (karyawan Social Local Development PT Freeport terkena panah di kaki kiri).

Kepala Kepolisian Sektor Tembagapura, Iptu Sudirman, anggota DPRD Mimika Elminus Mom, dan Janis Natkime, berupaya mendamaikan dua kelompok yang bertikai. Pada Senin siang, warga Banti II dikumpulkan di halaman SD Banti. Berikutnya, warga Banti I dikumpulkan di lapangan perumahan warga di Banti I. "Saya mengharap warga segera berdamai, apalagi baru saja kita merayakan natal," kata Kapolsek Sudirman.

Tokoh warga Banti I, Obet Jawame, mengatakan warga Banti I tidak pernah memulai perang. "Tapi pihak Banti II yang memulai. Saya berharap pemerintah melihat akar persoalan ini," kata Obet.

Obet juga meminta pemerintah membuat Peraturan Daerah untuk menyelesaikan persoalan adat antar warga. "Jadi ada sanksi hukum yang jelas," kata Obet.

Sementara anggota dewan yang juga pernah menjadi panglima perang Kwamki Lama, Elminus Mom, meminta warga meninggalkan kebiasaan perang untuk menyelesaikan persoalan. "'Kalau orang tua-tua kita dulu masih pakai perang, sekarang kita harus pakai hukum untuk selesaikan persoalan," kata Elminus.

Pada Senin sore tokoh-tokoh warga yang bertikai dikumpulkan untuk menandatangani kesepakatan damai. Tetapi karena hari sudah larut malam, kesepakatan damai rencananya ditandatangani pada Selasa besok, 27 Desember 2011. (tempo.co)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :