Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Sepekan terakhir sejak Kamis (5/1/2012), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihinggapi sejumlah peristiwa. Bermula dari guyuran hujan disertai terpaan angin kencang yang melanda Ibu Kota Jakarta, pohon Trembesi yang ditanam SBY berserta Ibu Negara Ani Yudhoyono di kompleks Istana, tumbang.
Kamis, 12 Januari 2012

Rombongan SBY Kecelakaan
Ada Apa SBY? Dari Pohon Tumbang Hingga Kecelakaan Karambol
Kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, memang tidak lepas dari guyuran hujan lebat dan tiupan angin di wilayah Jakarta dan sekitarnya, kemarin.  Di kompleks istana ada tiga pohon tumbang. Satu pohon tumbuh di belakang Bina Graha, satu di halaman parkir gedung Setneg, dan lainnya di belakang Istana Merdeka tepatnya dekat kantor Presiden SBY.

Pohon tumbang di belakang Istana Merdeka merupakan pohon yang ditanam presiden SBY. Pohon yang tumbang itu sudah terbilang tinggi, sekitar enam meter. Memang saat ditanam presiden tahun lalu, pohon Trembesi ini sudah cukup tinggi. Sehingga tidak butuh waktu lama pohon itu untuk tumbuh dan berkembang besar. Kala itu, presiden menanam pohon Trembessi yang tumbang itu usai memimpin Sidang Kabinet Paripurna.

Enam hari berselang, Selasa (10/1/2012), Istana kembali dihebohkan dengan peristiwa pecahnya marmer meja kehormatan SBY. Peristiwa tersebut terjadi saat SBY baru saja melantik advokat senior Albert Hasibuan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggantikan Jimly Asshiddiqie.

Marmer berkeping-keping setelah merosot dari  tempatnya ketika hendak dipindahkan oleh petugas. Tatakan bagian atas lepas dari tungkainya sehingga marmer terjatuh. Tersisa hanya tungkai dan kerangka meja yang terbuat dari kayu. Meja yang tinggal rangka itu juga langsung diungsikan e bagian samping ruangan istana. Wartawan tak bisa melihat dari dekat meja itu karena tiga anggota Paspampres menutupi meja itu.

Sehari berselang, insiden kembali menerpa. Kali ini lima mobil iring-iringan Presiden SBY ringsek parah akibat kecelakaan karambol di Jl Letjen S Parman, Lowokwatu, Kota Malang, Rabu (11/1/2011), sekitar pukul 12.00 WIB.

Kelima mobil ini mengangkut rombongan staf Kementerian Agama, Pembangunan Desa Tertinggal (PDT), Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta pengurus PBNU Pusat.

Setengah jam sebelum terjadi kecelakaan, di jalan tersebut dilewati rombongan Presiden SBY dengan tujuan ke Bululawang, Kabupaten Malang untuk menghadiri Muktamar XI Jam'iyag Aglith Thariqah Al Mu'tyabarah An Nahdliyah di Pondok Pesantren Al Munawwariyah, Kabupaten Malang.

Dari keterangan saksi di lapangan yang dihimpun Surya (grup Tribunnews.com),  saat rombongan SBY melintas, kondisi jalan dalam keadaan steril. Namun, saat rombongan staf kementerian menyusul, kondisi jalan tidak steril lagi. “Iring-iringan mobil menteri itu lewat, jalan tidak steril lagi, banyak kendaraan yang melintas,” kata Misianto, satpam Sampoerna, yang melihat kecelakaan.

Kecelakaan berawal dari sedan mercy yang berada di depan iring-iringan mobil kementerian tiba-tiba berhenti mendadak karena mogok. Karena mercy berhenti mendadak, Fortuner yang ada dibelakangnya pun tak kuasa mengendalikan kendali. Akibatnya, meski sempat banting setir ke kiri, Fortuner tetap menyerempet bagian belakang sebelah kiri mercy.

Pengakuan Sopir Rombongan SBY: Tabrakan Karena Kaget

Rombongan iring-iringan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengalami kecelakaan karambol akibat salah satu mobil mogok di Malang. Lima mobil ringsek sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan mengikuti Presiden SBY membuka Muktamar XI Jam'iyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyah di Pondok Pesantren Al Munawwariyah, Kabupaten Malang.

Lima mobil yang ringsek yakni mobil Avanza bernopol L 1787 EK, Toyota  Avanza hitam nopol merah W 329 PP, Toyota Corola Altis hitam nopol N 302 DP, Toyota Inova hitam nopol N 1601 DT, Serta Inova hitam nopol merah N 430 AP.

Paijo (54), warga Panjang Jiwo, Surabaya, sopir Avanza silver nopol L 1787 EK yang mengangkut staf Kementerian PDT, menceritakan, ia terpaksa menabrakkan mobil yang dikendarainya ke mobil iring-iringan yang ada di depannya.

Pasalnya, jika ia membanting setir ke arah kiri, mobilnya pasti akan menabrak motor yang melintas. “Iring-iringan melaju sekitar 80 km/jam di jalur kanan. Lima mobil tabrakan beruntun karena kaget. Untuk banting setir ke kiri, kayaknya tidak mungkin, karena pasti akan menabrak pengendara jalan lainnya,” kata Paijo kepada wartawan, Rabu (11/1/2012).

Selain mobil Paijo, keempat mobil lainnya adalah Avanza hitam nopol merah W 329 PP yang dikemudikan Kholid Anwar (45) yang mengangkut pengurus PBNU dan staf Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Kemudian Corola Altis hitam nopol N 302 DP yang dikemudikan Khoirul Anwar (56) yang mengangkut staf Kementerian Agama. Toyota Inova hitam nopol N 1601 DT yang dikemudikan Kholid ANwar (45) yang mengangkut pengurus PBNU dan staf Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Inova hitam nopol merah N 430 AP yang dikemudikan M Saiful Rizal (53) yang mengangkut staf Kementerian Agama.

“Kecelakaan memang disebabkan oleh sedan mercy yang mogok. Untuk identitas mobil dan pengemudinya, kami belum menemukannya karena mercy langsung melaju ke arah Bululawang. Yang jelas, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini,” tandas Ipda I Gusti Agung Ananta, Kanit Lantas Polres Malang Kota. (Tribunnews)
Mobil Rombongan Presiden SBY ringsek parah akibat kecelakaan di Malang
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :