Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Sepanjang 2011, Mabes Polri berhasil mengungkap 26.500 kasus narkoba. Dibanding dengan tahun sebelumnya, ada kenaikan pengungkapan kasus ini sebesar 12,62 persen.

"Selama 2011, terjadi 26.500 kasus, terjadi kenaikan dibanding tahun 2010 sebesar 23.531 kasus," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2011.
Kamis, 22 Desember 2011

32.763 Pelaku Narkoba Ditangkap Selama 2011
Dari 26.500 kasus yang diungkap Mabes Polri, kasus narkotika menempati urutan pertama sebanyak 17.383 kasus, selanjutnya kasus psikotropika sebanyak 1.478 kasus. "Selanjutnya bahan berbahaya sebesar 7.639," ujar Saud.

Untuk kasus narkotika, Saud mengatakan, yang paling terbanyak diungkap adalah ganja, sebanyak 23.186.122 gram, kemudian ekstasi sebanyak 780.885 butir, dan Sabu-sabu sebanyak 433.868 gram. "Disusul heroin, pohon ganja, dan hasish," ujar Saud.

Untuk pengungkapan kasus psikotoprika, terbanyak adalah daftar G sebanyak 1.666.401 butir, kemudian benzo sebanyak 470.758 buah. Jumlah tersangka sebanyak 32.763 orang, dibanding tahun sebelumnya, terjadi peningkatan 10,38 persen.

"Tahun lalu sebanyak 29.681 tersangka, ada peningkatan dibanding tahun lalu," ujar Saud.

Dari semua narkoba yang berhasil diungkap polisi, bila diuangkan totalnya hampir mencapai Rp1 triliun.

"Uang dapat diselamatkan sebesar.  Rp925.961.892.675. Pemakai pemula yang dapat diselamatkan sebanyak 93.980.980 jiwa," katanya

Direktur tindak pidana Narkoba Mabes Polri, Brigadir Jenderal Arman Depari mengatakan, tingginya kasus narkoba karena Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi para bandar narkoba. Ditambah dengan jumlah remaja Indonesia yang mencapai 40 persen dari total penduduk.

"Karena perekonomian membaik, masyarakat punya uang dan punya potensi untuk belanja narkoba," ujar Arman. (eh)(VIVAnews)
penyelundupan_narkoba
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :